News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Mengapa Jasad Korban AirAsia QZ8501 Tak Diotopsi?

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota tim DVI dari Universitas Indonesia, Prof Budi Sampurna.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk korban pesawat AirAsia QZ8501 memutuskan tidak melakukan otopsi kepada semua jasad korban. Padahal, dari otopsi itu, sebenarnya bisa diketahui waktu kematian hingga penyebabnya. (Baca: Penyebab Kematian Penumpang AirAsia QZ8501 Belum Terungkap)

Apa alasan DVI tak melakukan otopsi?

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf mengungkapkan bahwa di Indonesia, proses otopsi harus memperhatikan kearifan lokal. Biasanya, kata Anas, beberapa keluarga menolak proses otopsi itu.

"Jadi walaupun harus dilakukan, investigasi akan penyebab dan waktu kematiannya ini butuh proses lama karena kita juga harus perhatikan perasaan keluarga yang tidak mau jenazah diotopsi," kata Anas di posko antemortem, Surabaya, Sabtu (3/1/2015).

Anggota tim DVI dari Universitas Indonesia, Prof Budi Sampurna, mengungkapkan tim sebenarnya sudah melakukan otopsi terhadap satu jenazah. Namun, dia tidak bisa memberikan rincian identitas jenazah itu.

Dia hanya menyebutkan standarnya untuk mengetahui kecelakaan pesawat, otopsi biasa dilakukan terhadap pilot dan kru kabin.

"Biasanya dilakukan kepada kru kabin dan pilot, tetapi kami harus berkonsultasi dulu dengan kepolisian yang punya wewenang," ujar Budi.

Seperti diketahui, hingga Sabtu (3/1/2015) pagi ini, masih ada 14 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 di RS Bhayangkara Surabaya yang menjadi pusat proses identifikasi berlangsung.

Tim DVI sebelumnya sudah mengidentifikasi empat jenazah atas nama Hayati Lutfiah Hamid, Grayson Herbert Linaksita, Khairunisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Soetjipto. (Kompas.com/Sabrina Asril)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini