Laporan Wartawan Tribun Batam, Zabur Anjasfianto
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Belasan mahasiswa Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Kota Batam menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis.
Pelaku merupakan seorang pria mengaku sebagai rekan korban dan meminta sejumlah uang serta pulsa.Anehnya, seluruh korban yang dihubungi pelaku terpaksa menuruti segala permintaannya.
Seperti melakukan transfer uang melalui anjungan tunai mandiri (ATM) sebesar jutaan rupiah maupun mentransfer pulsa hingga ratusan ribu. Mangatur Tambunan, salah seorang korban mengatakan pelaku menghubunginya mengaku sebagai rekan kuliahnya.
Pelaku mengatakan diamankan oleh orang tidak dikenal akibat menemukan tas berisikan handpone (HP), handycam, serta emas 50 gram.
"Dia (pelaku) mengaku teman saya dan mengatakan ditahan orang tak dikenal karena menemukan tas yang bukan miliknya. Jadi pelaku meminta uang Rp2 juta agar teman saya ini dilepaskan," kata Mangatur, Senin (5/1/2015) malam.
Mangatur menambahkan ia sudah mengetahui suara dari balik ponselnya tersebut bukan rekannya. Hanya saja, selama berhubungan dengan pelaku, ia terpaksa menuruti permintaan pelaku.
"Saya tahu itu bukan suara teman saya, tapi kenapa saya mengikuti permintaannya. Saya baru sadar saat bertemu teman saya di kampus," jelasnya.
Senada juga disampaikan Nayahima Marbun. Mahasiswi Fakultas Hukum ini mengalami kerugian Rp600 ribu setelah mentransfer pulsa ke nomor ponsel pelaku.
"Pelaku mengaku teman saya dan dia disekap orang lain karena bawa tas yang bukan milik dia. Selama menelepon pelaku meminta tidak mematikan HP, saya sama sekali tidak sadar," terangnya.
Hingga Senin (5/1/2015) malam, terhitung belasan mahasiswa Unrika menjadi korban hipnotis. Pelaku menggunakan modus yang sama dengan nomorĀ 082168369892.