News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

Moeldoko 'Tidur' di KRI Hingga Ekor QZ8501 Dievakuasi

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Jenderal Moeldoko (tengah), Kamis (8/1/2015), memantau proses pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN — Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan rombongannya akan menginap di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Moeldoko ingin mengawal proses pengangkatan ekor pesawat dan pencarian black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.

"Karena hari ini belum selesai, jadi Panglima akan menginap sampai besok. Sampai ditemukanlah," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya di KRI Banda Aceh, di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015) siang.

Pantauan Kompas.com di lokasi, kamar untuk Panglima TNI dan staf-stafnya memang sudah disiapkan. Di setiap pintu kamar-kamar VIP sudah ditempel selembar kertas yang menandakan kamar Panglima dan stafnya.

Hari ini, tim penyelam gabungan TNI Angkatan Laut gagal mengangkat ekor pesawat AirAsia dari dasar laut ke permukaan air. Meski begitu, satu balon atau floating bag sudah dipasang pada ekor pesawat.

Balon itu dipasang tim pertama yang terjun ke dasar laut. Namun, saat tim kedua turun, arus laut telanjur berubah kencang hingga 3-5 knot. Satu knot sama dengan 1,85 kilometer per jam. Normalnya, penyelam dapat bekerja dengan baik di kecepatan arus 1-2 knot.

Demi keselamatan penyelam, proses pengangkatan dihentikan dan akan dilanjutkan pada Jumat pagi. Dari penyelaman sebelumnya, diperkirakan arus laut pada pukul 06.00 WIB sampai 11.00 WIB tidak terlalu kencang.(Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini