TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG - Pelatih PSIS M Dhofir masih belum mendapat stok pemain memadai.
Dia masih harus memantau kualitas para pelamar dari jalur umum.
"Di mana pemain apik, yo.." Sebaris kalimat itu menjadi status BlackBerry Messenger milik Dhofir sejak Sabtu (10/9).
Pria kelahiran Jember ini mengungkapkan perasaannya di tengah penjaringan personel Mahesa Jenar yang masih berlangsung.
Kegalauan Dhofir muncul setelah sejumlah posisi masih lowong meski ada ratusan pelamar yang ikut seleksi. Ternyata sang arsitek tim belum merasa puas atas performa mereka.
Pelatih pendiam ini pantas resah terhadap ketiadaan stok memadai di beberapa posisi.
Kekalahan 1-2 dari skuat Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar(PPLP) Sepakbola Jateng menunjukkan adanya lubang lebar di pertahanan.
Misi ofensif juga lemah karena PSIS hanya mengandalkan Harry Nur di lini depan. Bersama manajer tim Adi Saputro dan Direktur Teknik Setyo Agung Nugroho, Dhofir sepakat bek sayap, winger, dan striker adalah kebutuhan primer yang mendesak.
Dalam uji tanding perdana lalu, bek kanan-kiri dan winger kanan-kiri masih jauh dari memuaskan.
Mulai Senin ini, Dhofir akan menilai kinerja dua peserta seleksi terbaru, Alfiansyah dan Agus Susanto. Duo mantan pemain Persik Kediri itu dijadwalkan hadir dalam latihan di Stadion Jatidiri.
Sebelumnya dua eks-personel Martapura FC, Jodi Kustiawan dan Joko Prayitno, sudah dicoret. Performa keduanya gagal membuat Dhofir terkesan.
Kedatangan Alfiansyah dan Agus akan diikuti Dimas Galih yang sudah selesai ikut seleksi di Ciamis.
"Dimas Galih sebenarnya dijadwalkan datang Jumat kemarin, tapi diganti Senin. Lebih pastinya di lapangan langsung saja karena data pemain baru diterima saat itu," tuturnya.
Dia berharap, pekan ini menjadi yang terakhir dalam menjaring pemain. Jika tidak, Fauzan Fajri dkk tak kunjung menggelar latihan efektif.
Menurutnya, titik berat latihan yang juga ajang seleksi itu adalah kebugaran dan ball-feeling. Dhofir menegaskan, kekalahan dari PPLP banyak disebabkan kondisi fisik pemain yang kedodoran.
Pemain seperti Edi Yanto terlihat berat saat berlari. Tak heran jika gelandang bertahan itu kalang-kabut saat membendung derasnya penetrasi pemain PPLP yang berusia muda.
Namun, Dhofir tak menyalahkan anak-anak asuhannya karena persiapan ini masih terhitung awal.
Akibatnya, hasil uji tanding perdana belum bisa menjadi patokan kekuatan yang sebenarnya.
Dia yakin Fauzan cs akan terus solid seiring datangnya pemain baru.
"Saya tidak kecewa, buat apa? Kebugaran mereka belum dikondisikan jadi wajar kalah. Uji coba kemarin bertujuan melihat perkembangan pemain yang masuk kerangka tim dan potensi pemain seleksi," beber Dhofir.