Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Perajin yoghurt Kota Tasikmalaya keteteran bahan baku susu murni akibat produksi susu murni di Tasikmalaya masih minim.
Setiap harinya perajin membutuhkan 400 liter susu murni, tapi pasokan yang ada hanya sekitar 300 liter saja.
Salah satu perajin yohurt, Helmi Suhendar, warga Kampung Kaum, Kelurahan/Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Minggu (18/1), menuturkan, pasokan susu murni saat ini tak mampu memenuhi kebutuhan.
Agar terpenuhi ia terpaksa membeli ke sentra produksi susu murni di Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
"Kalau masih saja kekurangan, terkadang membeli susu murni ke Pangalengan. Tapi kurang bagus untuk yoghurt karena beli susu ke Pangalengan mesti masuk pendingin. Itu kurang baik untuk produksi yoghurt," terang Helmi.
Dia berharap pemerintah menggalakkan peternakan sapi perah di Kota Tasikmalaya. Prospeknya, menurut Helmi, sangat cerah karena banyak industri minuman dan makanan lainnya di Tasikmalaya, membutuhkan bahan baku susu murni. (stf)