TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Upaya pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pakjo kelas II A untuk mendirikan sekolah Fillial (pengganti) bagi beberapa warga binaan lapas yang masih dalam usia sekolah di tahun ajaran ini sudah berjalan cukup lancar.
Bahkan belum lama ini ada wacana akan memperjuangkan hak penghuni untuk melanjutkan ke bangku perkuliahan dengan mengikuti program kuliah gratis.
Tak hanya itu, anak didik lapas (Andikpas) juga mulai tahun 2015 ini akan membuka sekolah tinju.
Kepala Lapas Anak Kelas II A Palembang, Ahmad Faedoni mengatakan, walaupun baru wacana tetapi untuk pembukaan sekolah tinju tersebut langsung direspon baik oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Baru-baru ini KONI langsung mendatangi lapas dan meninjau langsung andikpas.
Setelah peninjauan tersebut dan rencana untuk mendirikan sekolah tinju di lapas akan segera terealisasi dengan langsung membuka sasana tinju.
"Kalau memang ini terealisasi maka hal ini menjadi satu-satunya lapas anak yang memiliki sekolah tinju. Tentu saja adanya sekolah ini dapat meningkatkan prestasi pada non akademik. Mengingat tidak menutup kemungkinan prestasi akan lahir dari andikpas," ungkap Faedoni, Kamis (22/1/2015).
Ia menjelaskan, bukan saja cabang olahraga (cabor) tinju saja yang akan diterapkan pada andikpas nantinya, tapi ada satu cabor lagi yakni cabor angkat berat.
Keputusan ini didapat setelah pihak KONI mengadakan peninjauan langsung dan melihat kondisi andikpas.
"Dalam pengembangan sekolah tinju dan angkat berat ini, kita hanya meyediakan tempat. Untuk fasilitas lainnya akan disediakan oleh pihak KONI seperti, alat untuk latihan hingga pelatih, bagaimana prosesnya sendiri masih dalam rancangan kita. Kalau masalah tempat akan kita sediakan satu ruangan khusus untuk para andikpas untuk mereka latihan," ujarnya.
Faedoni menambahkan, mengetahui tentang wacana akan dibukanya sekolah tinju tersebut, langsung disambut baik oleh andikpas yang ada.
Tercatat hingga saat ini sudah ada yang mendaftarkan diri untuk mengikuti latihan masing-masing cabor sudah 50 andikpas yang mendaftar.
"Dengan antusias yang cukup banyak dari para andikpas ini, maka tugas kita untuk mendukung keinginan mereka. Apabila ini akan menjadi kenyataan saya percaya dengan postur tubuh yang memadahi dan dilatih dengan sungguh-sungguh tidak menutup kemungkinan nanti atlet akan berasal dari dalam lapas. Karena memang ada saja prestasi seorang petinju itu memang dilahirkan dari dalam lapas contohnya, Mike Tyson," jelasnya.
Sementara itu Wakil Ketua III KONI Sumsel, Dhennie Zainal mengakui bahwa memang pihaknya beberapa waktu yang lalu meninjau langsung kegiatan andikpas.
Ini semua memang merupakan salah satu program KONI ke depan, selain itu memang merupakan inisiatif pihaknya, karena kalau latihannya saja di dalam lapas maka dipastikan akan lebih fokus.
"Kita hanya sebatas teknisnya saja namun tempat kita serahkan kepada pihak lapas, misalnya sasana untuk latihan tinju, sarung tinju termasuk mempersiapkan pelatih. Dalam waktu dekat kita akan mengadakan MoU untuk tindak lanjutnya, kalau sudah MoU tentunya akan kita limpahkan ke cabor masing-masing dalam hal ini ke Pertina," jelasnya.