TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Setelah dua kali gagal karena tali baja sling putus, tim SAR gabungan khususnya tim penyelam kembali mencoba melakukan pengangkatan badan utama (main body) pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut Jawa dekat Selat Karimata, Kalimantan Tengah sejak Senin (26/1/2015) pagi.
Mereka mengulang dari proses awal proses pengikatan tali baja webbing sling ke badan pesawat dan selanjutnya akan diangkat dengan beberapa balon pengapung atau lifting bag.
Dari evaluasi atas kedua kegagalan tersebut, tim SAR akan melakukan penguatan dan mencoba teknik pengikatan baru pada tali sling yang terhubung dengan badan pesawat dan lifting bag.
"Hasil evaluasinya, masalah pengikatan," kata Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi.
Menurut Supriyadi, putusnya tali sling, Minggu (25/1/2015) kemarin disebabkan makin tegangnya tali sling saat badan pesawat terangkat oleh lifting di permukaan laut.
"Ketika tegangan makin kencang, lalu dihantam ombak besar menjadikan body pesawat semakin berat dan posisinya goyang sehingga tiba-tiba talinya putus lagi," ujarnya.
Sementara, empat lifting bag berkekuatan daya angkat masing-masing 10 ton yang digunakan belum menemui masalah karena sudah teruji mampu mengangkat badan pesawat.
"Ukuran body pesawat yang sudah rusak setengahnya itu sekitar 10x4,5x2,5 meter. Kalau beratnya beserta beban lumpur dan puing di dalamnya perkiraan sekitar 20 ton," jelasnya.
Rencananya, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang sudah hancur setengah bagian itu akan diangkat ke kapal SKK Migas, Crest Onyc dan selanjutnya akan dibawa ke daratan.
Badan pesawat menjadi target utama misi Basarnas karena diperkirakan masih banyak jenazah korban terperangkap di dalamnya sejak pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura jatuh di Laut Jawa dekat Selat Karimata, Kalteng, Minggu, 28 Desember 2014.
Hingga hari ke-29 masa pencarian, Minggu (24/1/2015) kemarin, tim SAR gabungan sudah menemukan dan mengevakuasi 70 jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501.
Dari temuan itu, sebanyak 69 jenazah telah diterbangkan dengan pesawat dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng ke Lanud Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk keperluan proses identifikasi. Satu jenazah masih disimpan di cold storage RS Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun.
Dengan demikian, maka masih ada 92 penumpang dan awak pesawat AirAsia QZ8501 yang belum diketahui keberadaan dan nasibnya. (Abdul Qodir)