"Saya hanya diperlihatkan satu kali. Dengan mata kepala saya, putra saya itu dipukuli. Entah kenapa, setelah itu guru di SMP langsung menghapus Videonya. Anak saya itu suka dipalaki dimintai duit oleh teman-temannya. Jika tidak dikah dia ditonjok," jelasnya.
Menurutnya Desy, anak nomor duanya tersebut memang sudah sering menjadi korban bullying, bahkan sudah semanjak duduk di bangku SD.
Namun anaknya tersebut tidak pernah menyampaikan ataupun mengeluh dengan apa yang ia alami. Kalau terjadi sesuatu seperti luka-luka atau apa, anaknya tersebut hanya bilang terjatuh.
"Memang anak saya sudah sering menjadi korban seperti ini, tetapi untuk kali ini benar-benar sudah kelewatan. Saya tidak tahan dan terpaksa menangis setelah melihat rekaman anak saya diseperti itukan. Yang lebih menyakitkan, kawan-kawan anak saya yang ikut melakukan malah ketawa-tawa," ungkapnya sedih.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut dan saat ini korban masih dalam proses pemeriksaan.
"Laporannya sudah diterima dengan bukti nomor laporan LP/B-334/II/2015/SUMSEL/RESTA tertanggal 12 Februari 2015 dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," jelasnya.