TRIBUNNEWS.COM.PALEMBANG - Beberapa warga keturunan Tionghoa yang hendak merayakan Imlek penumpang Lion Air penerbangan JT348 kesal di depan konter kehilangan dan penemuan di Terminal Kedatangan Bandara internasional SMB II Palembang, Kamis (19/2/2015) pagi. Bahkan ada yang emosi karena lambannya pelayanan dalam pemberian kompensasi keterlambatan pesawat.
"Pastilah terganggulah dari Jakarta. Semestinya semalam sudah sampai. Ini baru tiba pukul 04.30. Kita kan mau merayakan Imlek. Ini sampai sini masih menunggu bagasi karena bagasinya diberangkatkan duluan. Lalu ini kita menuntut kompensasi keterlambatan," kata salah seorang wanita keturunan yang enggan disebutkan namanya.
Penumpang lainnya Danson sambil menggendong bayinya Leon yang masih berumur 15 bulan terpaksa harus sabar menunggu bagasi dan kompensasi.
"Kebetulan isteri (Dewi) juga merayakan imlek. Ini mau liburan imlek di 10 Ulu. Dari semalam kita nunggu. Kalau bagasi udah dapat. Sekarang lagi nunggu kompensasi uang. Ini kasihan anak pada nangis-nangis," kata Danson.
Hal senada juga disampailan Angel yang menyesalkan karena terpaksa harus ketinggalan merayakan Imlek makan bareng keluarga.
"Sangat terganggu pasti. Semestinya sudah sampai di rumah. Saya dari Jakarta harusnya flight sore. Jam 19.50 ke sini. Delay, kemudian pesawat nggak ada. Masalah bagasi udah terbang duluan. Saya pulang ke Palembang mau imlek. Jadinya nggak ikut makan bareng keluarga. Saya tinggal di Jakarta. Ini mau kumpul dengan keluarga di Jl Dr M Isa," ujar Angel.
Beberapa penerbangan pesawat Lion Air yang terganggu sejak Rabu (18/2/2015 malam yakni JT842 dari Jakarta tiba 01.29 seharusnya 19.54 berpenumpag 189 dan diberangkatkan JT843 pukul 02.23 berpenumpang 140.
Lalu JT332 tiba di Palembang 04.30 seharusnya 20.30 dengan penumpang 207. JT348 tiba 04.30 seharusnya 22.25 dengan penumpang 180 orang.