News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lion Air Delay

KAMMI Ajak Masyarakat Tuntut Lion Air Rp 1 Triliun

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon penumpang Lion Air yang terlantar di bandara Soekarno-Hatta.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sejak kejadian keterlambatan (delay) penerbangan pesawat Lion Air ke sejumlah daerah pada Rabu (18/2/2015) hingga Jumat (20/2/2015) kemarin, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) terus memantau perkembangan terbaru. Sayangnya, delay demi delay diketahui tetap terjadi pada banyak penerbangan Lion Air ke sejumlah daerah.

Merespons berlarutnya kelalaian Lion Air tersebut, KAMMI mengajak masyarakat menuntut Lion Air menyiapkan kompensasi 1 Triliun rupiah.

“KAMMI memandang persoalan Lion Air ini tidak bisa disepelekan. Pelanggan Lion Air yang merasa dirugikan perlu menuntut Lion Air siapkan 1 Triliun untuk menyelesaikan ganti rugi keterlambatan kepada ribuan penumpang yang telantar dan seluruh pihak terkait yang terkena imbas langsung,” kata pengacara KAMMI Pusat Irawan Malebra, SH dalam rilis yang diterima Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), Sabtu (21/2/2015).

Irawan menaksir angka 1 triliun berdasar pada banyaknya penerbangan yang terbengkalai dan buruknya respons manajemen Lion Air.

Menurut Irawan, meski kabarnya Menteri Perhubungan sudah menyatakan sikap, namun itu belum banyak berimbas pada penerbangan Lion Air.

“Kalau terus seperti ini, saya rasa sah-sah saja jika ada dugaan bahwa ada kongkalikong antara Lion Air dengan Menhub,” ujarnya.

Menguatkan Irawan, Wakil Ketua Umum KAMMI Hadi Prayitno juga mengajak masyarakat lebih aktif dan masif dalam mengonsolidasikan gerak protes terhadap Lion Air agar lebih efektif.
Terkait itu, Hadi mengundang masyarakat untuk bergabung dalam Fanpage Facebook “Gerakan Masyarakat Tuntut Lion Air”.

“Atas nama bangsa Indonesia, mari kita bersama melakukan aksi demi menghentikan tindakan zalim Lion Air. Siapa pun masyarakat yang memiliki kompetensi di bidang hukum, transportasi, manajemen, dan sebagainya kami ajak untuk bergabung dalam gerakan ini,” katanya.

Penulis: tif

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini