Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pembantu Rektor Universitas Sultan Agung (Unissula) bidang kemahasiswaan Sarjuni membantah adanya mahasiswa ataupun alumni yang bergabung ke ISIS.
Menurutnya, enam Alumni yang diduga bergabung dengan kelompok ISIS saat ini masih berkonsentrasi dalam persiapan menuju korea selatan untuk program Korean Indbound 4H Farm Experience.
“Kini ke enam alumni yang diduga tersebut sedang berada di Bogor untuk mengikuti pelatihan pertanian pupuk organik. Mereka di Bogor untuk persiapan ke Korea. Disana mereka di gembleng terlebih dahulu” ujar Sarjuni, Kamis (19/3).
Dia menceritakan kronologis dugaan bergabungnya ke enam alumnus Unissula itu ke kelompok ISIS bermula dari laporan pihak kepolisian pada Jumat (13/3).
Kala itu perwakilan Polsek Genuk mendatangi pihak Unissula guna melakukan klarifikasi perihal nama-nama yang diduga bergabung dengan ISIS.
"Kepolisian menyebutkan ada dugaan mahasiswa dari Sulsel (Sulawesi Selatan) sudah berangkat ke suriah. Kemudian saya jawab, kalau mahasiswa kami dari Sulawesi Selatan tidak banyak,” lanjutnya.
Ternyata setelah dilakukan pengecekkan, yang dimaksud pihak kepolisian bukan mahasiswa yang berasal dari Sulsel namun Alumni yang berasal dari Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Mahasiswa kami yang berasal dari Sulsel ternyata hanya ada 9 dan itu sebagian besar dari mahasiswa kedokteran. Sehingga dugaan mahasiswa kami terlibat ISIS menurut kami sangatlah kecil," sanggahnya.
Setelah mendapat data nama-nama yang dimaksud Kepolisian itu, ternyata Alumni yang dimaksud dari Sultra ada 6 orang.
Nama-nama itu kemudian mereka lacak ke program Magister Pendidikan Islam, untuk mendapatkan kontak yang bisa dihubungi dari salah satu orang yang diduga bergabung ke ISIS tersebut.
Usai menghubungi via seluler, pihak Unissula mendapat konfirmasi bahwa nama yang dimaksud kepolisian tengah berada di Bogor mengikuti pelatihan sebelum menuju ke Korea Selatan dibuktikan dengan beberapa surat tugas yang dikirim.
“Kapolsek juga sudah yakin, jika dugaan itu tidak benar. Pada kesempatan itu pula kami berikan kesempatan Kapolsek untuk menelfon sendiri hingga akhirnya meyakini bahwa keberadaannya di Bogor tidak ke Suriah,” katanya.
Sarjuni menjelaskan, Unissula juga proaktif dalam membantu pihak kepolisian dalam menangani masalah bergabungnya WNI ke ISIS, dengan melakukan pengecekkan data nama-nama alumnus yang berasal dari jurusan yang diduga oleh pihak kepolisian.