TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebenarnya gaji Fahrul Rozi (30) sebagai satpam cukup untuk membayar utangnya Rp 100.000.
Tapi warga Jalan Asemrowo ini nekat mencuri uang kotak amal di Masjid Al-Islam di Jalan Tambak Asri.
Rozi mengaku tidak berniat mencuri saat menunaikkan Salat Dhuhur di masjid tersebut. Dia hanya ingin salat dan langsung pulang ke rumah. Setelah menunaikan salat, Rozi berniat langsung pulang.
Saat itulah mata Rozi melihat kotak amal. Dia melihat uang Rp 50.000 belum masuk sempurna masuk ke kotak amal. Dia pun berniat mengambil uang tersebut.
Bukannya uangnya ditarik keluar, sentuhan tangan Rozi mengakibatkan uang masuk ke dalam kotak amal.
“Saya langsung berniat mencuri seluruh isi kotak amal. Saya yakin uangnya cukup untuk membayar utang,” kata Rozi, Jumat (20/3/2015).
Rozi merusak kunci kotak amal menggunakan obeng. Saat sedang merusak kunci kotak amal, tukang di masjid tersebut melihat aksinya.
Tukang itu langsung berteriak maling kea rah Rozi. Bapak satu anak ini tidak berkutik saat tukang itu menunjukan kunci kotak amal yang telah rusak.
Rozi menyebutkan setiap bulannya mendapat gaji sebesar Rp 2,7 juta. Gaji ini sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Surabaya.
Menurutnya, gajinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Sedangkan temannya sudah beberapa kali menagih utang tersebut.
Rozi sempat berpikir utang lagi untuk melunasi kepada temannya. Tapi Rozi tidak mau utangnya semakin menumpuk.
Makanya saat melihat uang Rp 50.000 di celah kotak amal itu, Rozi berpikir bisa melunasi utangnya.
"Saya tidak pernah mencuri. Baru sekali itu saja,” tambahnya.
Kanitreskrim Polsek Krembangan AKP Nafan menyatakan tersangka sempat dihajar massa sebelum diserahkan ke Mapolsek. Menurutnya, tersangka baru mengaku mencuri kotak amal sekali.
“Itu baru pengakuannya. Kami masih kumpulkan data soal pencurian yang modusnya hampir sama,” kata Nafan.