News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Arip Priandani Tulang Punggung Keluarga Itu Menghilang Diduga Gabung ISIS

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arip Priandani, warga Jalan Setia No 736 RT 10 RW 04 Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Seberang Ulu 2, Palembang diduga bergabung dengan ISIS.

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Menghilangnya Arip Priandani (27), warga Jalan setia No 736 RT 10 RW 04 Kelurahan Talang Bubuk Kecamatan Seberang Ulu 2 masih menjadi tanda tanya.

Namun menurut keterangan yang diperoleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol Sabaruddin Ginting, diduga Arip pergi ke
Turki. Sedangkan kasus ini terus didalami oleh pihak Polresta Palembang yang bekerja sama dengan Mapolda Sumatera
Selatan.

"Kita masih dalami, dugaan Arip yang terkait dengan ISIS. Tapi yang pasti, Arip ini belum melakukan tindakan
kriminal," ujarnya saat ditemui di Mapolresta Palembanga, Kamis (26/3/2015).

Ginting menambahkan, saat ini pihaknya belum mengetahui dimana posisi Arip.

"Kita belum mengetahui pasti, kita akan terus melakukan penyelidikan," paparnya.

Sedangkan dimata ayahnya, Daris (62). Arip merupakan sosok yang sangat pendiam. Hal itu terbukti dengan jarangnya
frekuensi pembicaraan yang terjadi antara ia dan anak bungsunya tersebut.

"Dari kecil, Arip memang sangat pendiam," ujarnya saat ditemui dikediamannya, Kamis (26/3/2015).

Namun dari sifat pendiamnya itu, Arip adalah sosok yang sangat sayang keluarga dan patuh terhadap orang tua.

"Dia itu nurut kalau sekali kalau sama ibunya," katanya.

Daris menambahkan, selain tekun dalam beribadah, Arip juga tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Arip
tergolong anak yang cerdas di dunia pendidikannya. Hal itu dapat terlihat dari prestasi sekolahnya.

"Kalau sekolah ya pasti masuk 10 besar, tidak pernah tidak. Saat SMA pun dia masuk jurusan IPA," ungkapnya.

Arip memulai pendidikannya di SD Negeri 535 dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 20.

"Setelah itu ia masuk ke SMA Negeri 4, dan sempat mengecap pendidikan di STMIK El Rahma pada tahun 2007," katanya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya itu. Arip mulai bekerja di Percetakan Putra Jaya yang menurut Daris terletak
di Jalan Jenderal Sudirman. Setelah mendapatkan penghasilan yang cukup lumayan, ia lalu menjadi tulang punggung
keluarga dan sering menyisihkan uang hasil jerih payahnya itu kepada ibunya, Sutinah. Arip juga melarang Daris
untuk bekerja karena Daris terkendala dengan matanya yang semakin tak jelas ketika melihat. Sedangkan ibunya hanya
sebagai ibu rumah tangga.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini