TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai awal tahun 2015, masyarakat harus merasakan beban kenaikan harga pokok. Pasalnya hal tersebut dipicu naiknya harga BBM bersubsidi dan harga elpiji 12 kg.
Kepala BPH Migas, Andy Noorsaman Sommeng menegaskan kenaikan harga BBM bersubsidi dan elpiji agar belanja negara bisa hemat di sektor energi.
Selain itu Sommeng menilai kenaikan dua komoditas tersebut untuk mengarahkan negara kepada ketahanan energi.
"Tujuannya ini menuju ketahanan energi," ujar Sommeng di Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Sommeng memaparkan bahwa harga minyak dunia saat ini tetap fluktuatif. Hal itu berimbas kepada harga BBM bersubsidi yang dijual oleh PT Pertamina (persero).
Pemerintah pun memanfaatkan momentum penurunan harga minyak dunia dengan mencabut subsidi BBM. Dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi sewaktu-waktu,
Sommeng menghimbau kepada masyarakat untuk selalu siap menghadapi situasi tersebut.
"Harga minyak turun, kan memang pernah turun, pemerintah berupaya membiasakan masyarakat itu suatu hal yang biasa," kata Sommeng.