TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Puluhan peserta East Java Enduro memperingati HUT Kabupaten Ngawi saat memasuki rute Desa Mojosemi, Cemorosewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, mengaku jadi korban pemerasan dan pemalakan belasan begal di tikungan setelah jembatan Desa Mojosemi, Minggu (5/4/2015).
Keterangan yang dihimpun SURYA.co.id menyebutkan, aksi pemalakan dan penghadangan peserta East Java Enduro itu dilakukan puluhan anak muda itu, terjadi menjelang masuk jembatan Mojosemi menuju etape terakhir.
Meski pelaku tidak sempat mengancam pakai senjata tajam, namun tidakannya memalak dan merampas barang peserta, cukup membuat peserta trail touring dari berbagai kota besar itu sempat ciut nyali.
"Saat itu, suasana cukup membuat panik. Sama-sama banyaknya. Peserta banyak, begal pun juga banyak," salah seorang sumber SURYA.co.id, Minggu (5/4/2015).
Ironis, meski jumlah peserta East Java Enduro jauh lebih banyak jumlahnya, namun mereka tidak berani menghadapi gertakan begal itu. Malah di antaranya sampai pucat melihat ulah para begal.
"Kalau dialek yang saya dengar, pelaku seperti anak Jawa Tengah, soalnya dialek anak Magetan tidak seperti itu," kata sumber tersebut yang dibenarkan sejumlah temannya.
Acara HUT Kota Ngawi yang menggelar event East Java Enduro mulai Sabtu (4/4/2015) - Minggu (5/4/2015) itu mengambil etape pertama Alun alun Merdeka, Kota Ngawi dan berakhir di Telaga Pasir, Sarangan, Kabupaten Magetan.
Etape kedua dari telaga Pasir Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan dan berakhir di Alun alun Merdeka Kabupaten Ngawi.
Gelaran trail touring berhadian satu unit mobil ini, selain melewati hutan pinus, juga pedesaan yang belum bisa dilewati kendaraan sebelumnya.
Seperti saat kejadian, peserta yang menjadi korban begal itu juga akan memasuki hutan pinus di sebelah Utara jembatan.
Tapi belum sampai di tikungan, belasan peserta itu dicegat belasan begal dan dimintai uang, sebagian peserta kabarnya sampai ada yang digeledah tas punggungnya.
Kapolsek Plaosan AKP Ruwajianto yang dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan tentang kejadian pembegalan oleh puluhan orang terhadap peserta East Java Enduro.
"Sampai ini belum ada laporan masuk. Kami juga tidak mendengar,"kata AKP Ruwajianto lewat ponselnya, Minggu (5/4/2015).