TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Tiar Sitangang, ibunda Mario Steven Ambarita, penumpang gelap yang menyusup pesawat Garuda jurusan Pekanbaru-Jakarta, mengaku sedih dan tidak bisa tidur semalaman.
"Aku nangis-nangis terus. Semalaman gak bisa tidur. Aku nongkrong terus di depan televisi. Cari-cari berita anakku," kata Tiar Sitanggang (49), Rabu (8/4/2015).
Menurut Tiar pada Tribun lewat telepon, Mario tidak pernah mengatakan akan pergi ke Jakarta. Mario hanya pamit mencari kerja di Pekanbaru.
Sebelumnya diberitakan, karena ingin melihat Jakarta, tanah kelahirannya, Mario nekat masuk ke pesawat Garuda Indonesia GA 177 secara ilegal.
Dia masuk melalui lubang roda saat pesawat akan lepas landas di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Selasa (7/4/2014).
Ini kronologi berdasarkan pengakuan Mario kepada petugas Bandara Soekarno Hatta seperti dituturkan oleh VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto:
- Mario masuk secara ilegal ke dalam kawasan runway bandara
- Sekitar pukul 15.16 wib, pesawat Garuda menuju runway Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk take off (tinggal landas)
- Sejenak sebelum tinggal landas, pesawat berhenti. Pada saat itulah Mario berlari dan memanjat ke lubang roda pesawat.
- Sekitar pukul 16.30 saat pesawat mendarat, seorang petugas Bandara Soekarno Hatta melihat Mario terhuyung-huyung dari pesawat. Karenanya pemuda tersebut diamankan.
- Mario kemudian mendapatkan perawatan karena kondisinya masih labih, jari-jari dia membiru dan telinganya mengeluarkan darah. Ia pun diinfus dan dirawat di klinik bandara.