Laporan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Wahab Zulfikar (36), warga Pedurungan kaget melihat jumlah dana di rekeningnya.
Itu dia alami ketika mendapat pesan singkat yang menjelaskan bahwa saldo rekening Bank Mandiri miliknya berkurang Rp 41 juta.
Pengusaha tour travel di Kota Semarang kaget lantaran beberapa pekan terakhir dirinya tidak melakukan transaksi apapun.
Wahab kemudian memastikan lagi dengan mengecek saldo di rekeningnya melalui internet banking pada Rabu (8/4/2015) sekitar pukul 14.00.
Setelah masuk ke situs www.bankmandiri.co.id, Wahab lalu mendapat perintah di situs untuk memasukkan user id dan kata sandi.
Dia kemudian lapor ke Bank Mandiri cabang RS Kariadi. Ketika dicek, uang milik Wahab terdebet ke dua nomor rekening yang berbeda.
Satu rekening CIMB Niaga atas nama Suyatmini dan satunya ke Bank BCA atas nama Ninik Monarosama.
Wahab lalu meminta pertanggungjawaban kepada pihak bank, namun menurutnya, pihak bank justru tidak memberikan jawaban yang memuaskan.
"Setelah login, langsung sinkronisasi token," kata Wahab saat melapor ke Polrestabes Semarang, Kamis (9/4/2015).
Waspada Sinkronisasi Token
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, menghimbau nasabah Bank Mandiri agar waspada terhadap permintaan "sinkronisasi token" saat membuka internet banking Mandiri.
Menurutnya, permintaan itu bukan berasal dari Bank Mandiri. "Nasabah perlu mewaspadai permintaan sinkronisasi token saat membuka laman internet banking. Konfirmasi tersebut bukan berasal dari Bank Mandiri," ujar Rohan seperti dikutip Tribun Jateng dari Kompas.com