TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Barat telah menemukan 24 ribu ton uranium di Kabupaten Melawi. Dengan potensi sebesar itu, uranium bisa diolah menjadi energi neutron yang bisa menyembuhkan penyakit kanker.
Kepala Bappeda, Ahi, menjelaskan saat ini Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) sedang mengkaji studi "Boron Neutron Cancer Therapy". Jika berhasil menemukan terapi obat kanker, masyarakat tidak perlu pergi ke Kucing, Malaysia untuk berobat.
"Rencananya kalau hasilnya bagus di Kalbar, terapi kanker nggak perlu lagi ke Malaysia," ujar Ahi di kantor Bappeda Kalimantan Barat, Senin (13/4/2015).
Selain untuk obat kanker, Ahi menyebutkan uranium juga bisa diolah untuk nuklir. Dengan nuklir tersebut, satu bongkahan uranium bisa mengisi listrik hingga 50 tahun ke depan.
"Punya konsentrat diolah saja bisa 50 tahun tenaga listrik," ungkap Ahi.
Namun hingga saat ini pemerintah pusat belum bisa mengizinkan penggunaan energi nuklir di dalam negeri. Pasalnya bahaya radiasi masih jadi pertimbangan saat ini. "Izin pemerintah pusat belum ada, padahal tinggal bangun reaktor untuk pembangkit listriknya," jelas Ahi.