News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ujian Nasional 2015

"Demi Unas, Terpaksa Saya Bawa Anak Karena di Rumah Tiidak Ada yang Menjaganya"

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Su aibah (41) terpaksa membawa serta putrinya saat mengikuti Unas Paket C di SDN 1 Katetang, Rabu (15/4/2015).

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Membagi waktu sambil menuntut ilmu selama tiga tahun di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) bagi warga yang sudah berkeluarga dan lanjut usia bukanlah hal yang mudah.

Tugas dan kewajiban siswa PKBM tak jauh berbeda dengan siswa di sekolah pada umumnya. Tugas-tugas sekolah dan belajar kelompok sudah menjadi rutinitas siswa yang dikenal dengan sebutan Kejar Paket C.

Hanya saja, intensitas proses belajar mengajarnya cukup dua jam dan siswa wajib masuk sekolah dua kali dalam seminggu di hari Jumat dan Minggu.

"Biasanya dimulai sejak pukul 2 siang hingga pukul 4 sore," ungkap Ketua PKBM Cendana Usman di sela-sela Ujian Nasional (Unas) Paket C di SDN 1 Katetang, Kecamaatan Kwanyar, Rabu (15/4/2015).

Dari 58 siswa yang tercatat sebagai siswa kelas III PKBM, dua di antaranya gagal lantaran sibuk dengan aktifitasnya. "Keduanya tidak memenuhi standar semester karena jarang masuk," paparnya.

Selain tugas-tugas sekolah, pembentukan kelompok belajar juga menjadi kendala bagi para tenaga pendidik PKBM. Dua kelas yang disediakan untuk 58 siswa itu sering tidak penuh.

Maklum, 58 siswa PKBM Cendana itu mayoritas berprofesi sebagai nelayan, pedagang, dan petani yang berasal dari Kecamatan Tanah Merah, Tragah, Kwanyar.

"Alhamdulliah saat Unas mayoritas bisa ikut. Hanya dua siswa yang tidak memenuhi syarat," imbuhnya.

Usman mengatakan, motivasi warga usia lanjut atau yang telah berkeluarga itu rata-rata ingin memperbaiki dan meningkatkan perekonomian keluarganya.

"Ada juga beberapa warga yang ingin menjadi calon Kades dan Ketua RT/RW karena dana Rp 1 miliar untuk desa. 10 persennya kan dikelola RT," tandasnya.

Salah seorang siswi PKBM Cendana, Ny Su'aibah (41), warga Desa Morombuh, Kecamatan Kwanyar, mengatakan, ia membutuhkan ijasah setingkat SMA untuk kebutuhan melamar pekerjaan.

"Demi Unas agar bisa lulus dan punya ijasah, terpaksa saya bawa anak karena di rumah tidak ada yang menjaganya," tutur ibu dengan tiga orang anak itu.

Dalam pelaksanaan Unas Paket C itu, 56 siswa PKBM Cendana diwajibkan mengikuti Unas dengan tujuh bidang studi, Matematika, Sosiologi, Geografi, PPKN, Agama, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Unas Paket C dilaksanakan selama empat hari, sejak Senin (13/4/2015) hingga Kamis (16/4/2015). Adapun usia tertua peserta adalah 45 tahun dan termuda berusia 25 tahun.

Total jumlah peserta Unas Paket C se-Kabupaten Bangkalan berjumlah 485 siswa yang tersebar di 12 PKBM. PKBM Makmur Kecamatan Labang, Ngadeg Parjugah Socah, Seruni Kota, Al Karomah Blega, Al Hikmah Belga, Bina Sejati Konang, Togal Amin Modung, Kurnia Galis, Mandiri Kokop, Tunas Bhakti Arosbaya, dan Cendana Kwanyar.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan Mohni mengatakan, 12 PKBM yang ada dirasa cukup karena sudah mewakili 18 kecamatan yang ada di Bangkalan.

"Keberadaan PKBM itu untuk terus mengikis angka buta aksara. Kami berharap semakin tahun buta aksara semakin berkurang," singkat Moh Mohni.

Penulis: Ahmad Faisol

Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok. LIKE Facebook Page www.facebook.com/SURYAonline FOLLOW www.twitter.com/portalSURYA

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini