Laporan Wartawan Surya/Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Wajah Sinta Kurniati (20) penuh peluh. Gadis asal Kediri itu bakal tampil bersama rekan-rekannnya dalam Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, membawakan tarian Kuda Lumping.
Tarian Jaran Kepang ini yang akan menjadi menu tarian di konferensi internasional bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Sinta bersama 14 kru duta kesenian Kota Kediri terus berlatih di Sanggar Guntur, Mojoroto.
Meski terlihat letih dan capek, Sinta tampak bersemangat berlatih. Dia ingin tampil maksimal di hadapan delegasi negara-negara Asia dan Afrika nanti. “Saya membayangkan betapa bangganya kami bisa tampil di hadapan delegasi utusan negara di KAA,” kata Sinta, Sabtu (18/4/2015).
Kuda Lumping atau Jaran Kepang yang akan dibawa ke Bandung nanti dipilih kuda lumping terbaik. Ukurannya juga besar. “Tapi agak berat. Mudah-mudahan kami bisa tampil prima nanti,” ujar Sinta yang rajin mengonsumsi vitamin jelang tampil.
Selain tampil dengan jaran kepang, muda-mudi di Kediri ini juga diminta tampil dengan tarian lain. Oki Yugistari misalnya, akan tampil dalam drama tari pentas cerita panji. Dia memerankan Galuh Candrakirana.
Ada juga Reza Dewa Pertama yang bakal tampil memerankan Kethek Ogleng (seperti Hanoman) dalam sebuah tarian. Dia harus mahir salto dan salto di udara.
Mas Guntur, koreografer dan pengarah tari menjelaskan kru yang diboyong ke Bandung seluruhnya 14 orang seniman. Rata-rata tarian yang dibawakan durasi waktunya 12 sampai 14 menit.
"Kami mempersiapkan tiga jenis tarian di depan delegasi KAA. Ketiga tarian itu Tari Kethek Ogleng, Tari Wedharingtyas, dan Kesenian Kuda Kepang," ujar Guntur.
Seniman Kota Kediri bakal tampil dan menggelar talk show di mal Kota Bandung. Seniman juga mengikuti parade budaya bersama seluruh delegasi dan mengikuti pertunjukan kebudayaan sebagai penutup acara.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berharap duta kesenian yang tampil dapat membawa nama baik daerah. Apalagi cerita tarian yang dibawakan bagian dari cerita Panji yang juga ada versi lain di luar negeri.
"Kami ingin memperkenalkan seni dan budaya Kota Kediri hingga keluar negeri. Apalagi saat ini banyak seniman dan budayawan dari luar negeri yang belajar soal sejarah di Kediri," ungkapnya.