TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Pada saat menceritakan kronologis penangkapan Mario Steven Ambarita (21), Komandan Posko III Bandara Kualanamu, Herven mengatakan kalau pada saat itu Mario sedang berada di lantai III bandara.
Ia ditangkap dua polisi dan dua petugas Avsec yang sedang melakukan patroli.
"Jadi saat itu petugas kita itu mengenali wajahnya. Karena berita kaburnya dia inikan ada di TV. Pas disamperi rupanya dia ngaku. Selanjutnya kita bawalah ke Posko. Selanjutnya kordinasi sama orang OIC dan kita bawa kesini (security building)," kata Herven, Minggu, (19/4/2015).
Ia menambahkan, saat itu tidak ada sama sekali barang yang dipegang oleh Mario.
Ia datang hanya dengan memakai baju kaos kuning dengan jaket hitam berliris putih dengan celana jins.
Sementara untuk alas kaki ia hanya memaki sandal jepit.
"Kita bawa dia kesini supaya jangan tampak kehebohanlah di sana (area terminal bandara). Tapi yang jelas sebelum dipegang, sama petugas dia itu sempat diamati dulu. Karena yakin barulah didatangi," ucap Herven.
Mario, pemuda asal Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditangkap di Bandara Kualanamu, Minggu, (19/4/2015) sekira pukul 16.30 WIB.
Penangkapan ini setelah empat orang petugas dari Kepolisian dan Avsec mengenali wajahnya di lantai III Bandara.
Hal ini tidak terlepas dari adanya pemberitaan di media masa atas pelariannya dirinya dari rumah.
Siapa Mario?
Mario sempat menghebohkan publik lantaran diketahui masuk ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia (GA177) dan ikut terbang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II sampai Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (7/4/2015) silam.
Berdasarkan pemeriksaan, Mario mengaku nekat masuk secara ilegal ke ruang roda saat pesawat akan lepas landas karena ingin melihat Jakarta, tanah kelahirannya.
VP Corporate Communication Garuda Pujobroto mengatakan, Mario berhasil masuk ke kawasan bandara tersebut setelah melewati pagar pembatas yang sebenarnya merupakan restricted area (daerah terlarang).
"Entah bagaimana ia bisa masuk ke daerah tersebut," ujar Pujo.
Menurut Pujo, Mario nekat masuk ke ruang roda pesawat Garuda setelah sebelumnya mempelajari cara tersebut terlebih dahulu.
Berdasarkan pernyataannya, ujar Pujo, Mario sering membaca cara masuk pesawat secara ilegal di media-media sosial.
Selain itu, dia juga mempelajari kondisi di Bandara Sultan Syarif Kasim II.
"Dia tahu, pesawat akan berhenti sejenak sebelum tinggal landas. Nah, saat itulah dia masuk ke ruang roda pesawat," ujar Pujo.
Persoalan tersebut, kata Pujo, sudah menjadi kewenangan pihak otoritas bandara setempat. Dengan demikian, Garuda tidak memiliki kewenangan atas hal itu.
Selain itu, aksi nekat Mario kala menyusup ke ruang roda pesawat Garuda Indonesia GA 177 yang hendak terbang dari Pekanbaru menuju Jakarta turut mendapat perhatian dunia internasional.
Beberapa situs luar negeri tampak memberitakan aksi pria yang bercita-cita menjadi Menkokesra dalam kabinet kerja pemerintahan Presiden Jokowi.
Seperti situs berita asal London, Daily Mail, yang menulis 'Perantau putus asa bertahan hidup di roda pesawat pada ketinggian 34 ribu kaki selama satu jam sehingga dia bisa ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan setelah mempelajari bagaimana menyelinap ke pesawat melalui internet'.
Masih dari Inggris, media The Guardian menulis 'Pemuda 21 tahun memanjat ke roda pesawat boeing untuk mengunjungi tempat kelahirannya di Jakarta'.
Sedangkan kantor berita Reuters, menulis 'Seorang pria Indonesia mendapat perjalanan gratis di dalam ruang roda pesawat minggu ini, bertahan dalam penerbangan hampir dua jam dalam udara yang tipis dan suhu di bawah nol'.
Sementara situs berita Telegraph, menulis 'Mario Steven Ambarita ditemukan linglung dan sempoyongan saat keluar dari ruang roda pesawat Garuda Indonesia di bandara internasional Soekarno-Hatta di Jakarta pada hari Selasa, Kompas, koran lokal Indonesia melaporkan'.
Sekadar informasi, Mario diketahui sebagai pria kelahiran Jakarta 21 tahun silam.
"Mario ternyata kelahiran Jakarta 30 Agustus 1993," kata Bintang di Kantor Otoritas Bandara Soeta, Rabu, (7/4/2015).
Selain itu, Mario merupakan anak sulung dari lima bersaudara.
Berdasarkan data dari pihak kepolisian Mario lahir dari pasangan Manahan Ambarita dan Iar Boru Sitanggang yang keseharianna bekerja sebagai petani.
"Alamatnya di Jalan Kapuas ujung RT 004 RW 002, Bagan Batu, kecamatan Bagan Sinemba, kabupaten Rokan Hilir, Riau," tuturnya.
Mario merupakan lulusan dari SMA Taruna Bagan dan baru lulus 2012 lalu.
Dalam dua tahun terakhir Mario belum bekerja dan hanya membantu kedua orang tuanya bertani.
Berdasarkan informasi Mario mempelajari cara memasuki ruang roda pesawat secara otodidak melalui saluran You Tube.
Dalam melakukan aksinya, Mario terinspirasi sebuah buku yang sering dibacanya.