TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Keberadaan moda transportasi sangat penting menjelang pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
Untuk membahas dan mewujudkan bus antarnegara, perwakilan dari 10 negara ASEAN akan berkumpul di Hotel Pullman, Surabaya, Rabu (22/4/2015).
Mereka menggelar forum ASEAN Transport Facilitation Working Group (TFWG) atau forum kerjasama transportasi antarnegara ASEAN.
Selain negara ASEAN, forum juga diikuti beberapa negara, seperti Jepang, Tiongkok, dan Jerman.
Badrul Ulum, dari Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan mengatakan, pertemuan ASEAN TFWG merupakan pertemuan tahunan tingkat direktur dan pejabat senior transportasi antar negara anggota ASEAN.
Kali ini merupakan pertemuan ke-29.
"Beberapa isu sentral yang dibahas, antara kain bagaimana memperlancar transportasi antar negara khususnya adalah transportasi jalur darat atau bus," ujarnya, kepada wartawan, Selasa (21/4/2015).
Jalur darat antarnegara ASEAN yang dibahas, antara lain jalur dari Indonesia ke Malaysia-Thailand hingga Laos.
Tujuannya, dicapai kesepakatan terkait langkah nyata untuk mempermudah bus dapat melintasi batas beberapa negara tersebut dengan lancar dan tanpa gangguan.
"Makanya mulai proses imigrasi, karantina, dan teknis perbatasan akan jadi pokok bahasan. Selain itu, problem kemudi (setir) kendaraan antar negara yang berbeda juga dibahas," jelasnya.
Tak hanya itu saja, keberadaan jalur-jalur untuk moda transportasi lain, yakni laut dan udara juga dibahas dalam ASEAN TFWG.
Pertemuan di Surabaya ini merupakan keempat kalinya Indonesia menjadi tuan rumah forum ini.
Tiga pertemuan sebelumnya antara lain digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada April 2014 dan Medan, Sumatera Utara pada 30 September 2014.
Dari hasil pertemuan ASEAN TFWG itu, sebelumnya disepakati beberapa kemudahan untuk jalur transportasi darat dari Kalimantan ke Brunei Darussalam.
Ini untuk menambah keberadaan jalur bus dari Pontianak-Serawak-Brunei yang sudah ada sejak 2008.
Dengan banyaknya TKI yang bekerja di perkebunan yang memanfaatkan bus tersebut, rencananya, bus yang melayani jurusan Pontianak - Brunei akan ditambah jumlahnya.
Kepala Bidang Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Kurniawan menambahkan, penyelenggara ASEAN TFWG adalah Kementrian Perhubungan.
Selain forum itu, di tempat yang sama juga digelar Meeting of Finalisation ASEAN Cross Border Transport of Passenggers (CBTP) Agreement ke-5.
"Untuk menyambut forum tersebut, nanti malam digelar welcome dinner," katanya, kepada SURYA.co.id.
Selain pejabat di bidang transportasi dari negara ASEAN dan negara mitra, welcome dinner juga dihadiri Kepala Dishub dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan pejabat dari stakeholders terkait di bidang transportasi.