Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM, PANGALENGAN - Pangdam III Siliwangi, Mayjen Dedi Kusnadi Tamim, menyarankan tim tim evakuasi membuat saluran di bawah tebing yang menjadi titik awal longsor.
Jika ada longsor susulan, materialnya jatuh di saluran dan tidak mengarah kembali ke pemukiman warga. Saluran ini juga berfungsi untuk mencegah kembali korban jiwa saat proses evakuasi berlangsung.
"Saran saya ini cuaca kan tidak bisa diprediksi. Jadi jika hujan dipastikan tanah dari atas akan longsor lagi. Lebih baik tanah dari atas dialirkan ke sisi yang kosong," ujar Dedi saat meninjau lokasi, Rabu (6/5/2015).
Setelah melihat lokasi Kampung Cibitung RW 15 Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Dedi mengakui masih ada patahan tanah yang akan mengakibatkan longsor tambahan. Terutama ketika hujan turun.
"Alat berat kalau bisa dipakai untuk mengalirkan tanah yang di atas. Alat berat yang di bawah tetap bekerja mencari korban," terang Dedi.
Untuk proses evakuasi, TNI menurunkan sekitar 200 sampai 300 personel. Jika masih dibutuhkan TNI akan menambah jumlah personel. TNI bersama tim gabungan bakal bekerja semaksimal mungkin untuk menemukan korban.