B menceritakan, korban yang tergiur ajakannya nanti akan diminta mendatangi gerai anjungan tunai mandiri terdekat.
Di gerai ATM itu, B memperdayai korban sehingga nilai uang yang tersimpan dalam rekening bank berpindah ke rekening yang diarahkannya.
"Memang dalam ajakan saya itu jika acara seminar atau rapat kerja yang diselenggarakan Dirjen Dikti itu tidak dipungut biaya. Malah korban akan diberikan uang akomodasi. Namun untuk mendapatkan uang akomodasi itu harus telpon bendahara sekaligus ketua panitia kegiatan. Tapi bendahara itu ya saya juga," kata B.
B mengaku, kemampuannya memperdayai para korbannya itu didapat dari kakak iparnya yang melakukan hal serupa.
Menurutnya, ada beberapa orang pun mendapatkan ilmu serupa dari kakak iparnya.
Namun modus yang digunakan dalam menipu berbeda-beda.
"Awalnya saya memulai ini (penipuan. Red) tidak ada modal. Baru tiga bulan pertama ada pemasukan. Tapi itu juga masih nombok karena untuk pulsa sendiri setiap bulannya bisa mencapai Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," kata B. (*)