TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ratusan ekor bebek dikabarkan mati di Kecamatan Ambarawa, Banyubiru dan Tuntang, Kabupaten Semarang, dalam dua bulan terakhir.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) setempat menengarai kematian massal bebek-bebek tersebut karena serangan virus flu burung.
Ratusan unggas seperti bebek, mentok dan angsa yang mati mencapai 30 persen dari total populasi di tiap peternakan yang ada.
"Di Kecamatan Ambarawa, Banyubiru dan Tuntang dalam dua bulan ini ada ratusan bebek mati, sepertinya terkena penyakit jenis flu burung. Jika dipersentasi sekitar 30 persen dari populasi masing-masing peternakan,” kata Staf Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmafet) Disnakan, Kabupaten Semarang, Asto Kuntoro, Rabu (27/5).
Menurut Asto, hasil pengamatan dilapangan ditemukan gejala yang sama dengan penyakit flu burung pada unggas yang mengalami kematian tersebut, seperti mata memutih, bebek berputar-putar seperti terkena ayan, hingga berakhir dengan kelumpuhan.
Setelah mengalami gejala tersebut, menurut Asto, bebek-bebek tersebut langsung mati.
“Jika kondisinya seperti itu terindikasi terkena penyakit flu burung,” imbuhnya.
Kepala Disnakan, Agus Purwoko Jati, mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim reaksi cepat ke lokasi unggas yang mengalami kematian massal tersebut. Tim kemudian melakukan penanganan penyemprotan kandang menggunakan disinfektan, pencucian dengan deterjen, dan penjemuran di terik matahari.
"Kita juga mengedukasi peternak agar meningkatkan kebersihan kandang, menerapkan bio security dan vaksin secara rutin,” pungkasnya. (Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)