News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Motor Tangker Tenggelam Berisi 25 ribu Liter BBM

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOKASI KEJADIAN -- Sejumlah nelayan berada persis di atas KMT Trans Floreti yang tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Rabu (10/6/2015). INSET: Nakhoda KMT Trans Floreti, Fransiskus Hayon (kanan) bersama Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Marsel Dorong di Pelabuhan Lewoleba, Rabu (10/6/2015) siang.

TRIBUNNEWS.COM.LEWOLEBA --- Kapal Motor Tangker (KMT) Trans Floreti tenggelam di Pelabuhan Lewoleba, Lembata, Rabu (10/6/2015) dini hari. Kapal itu tenggelam bersama 25 ribu liter solar yang diangkut dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur.

Kapten KMT Trans Floreti, Fransiskus Hayon, menjelaskan, kapal mengangkut 30 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar dari Pelabuhan Larantuka. Dari 30 ton BBM tersebut, lima ton premium dan 25 ton solar.

Kapal itu, lanjut Frans, bertolak dari Pelabuhan Larantuka, Selasa (9/6/2015) pukul 23.26 Wita dan tiba di Pelabuhan Lewoleba, Rabu (10/6/2015), pukul 03.29 Wita dini hari. Selama pelayaran, kapal tidak mengalami masalah.

Kapal juga tidak singgah di mana-mana. Kapal berlayar dari Pelabuhan Larantuka langsung menuju Pelabuhan Lewoleba. Selama berlayar, kata Frans, tidak ada tanda kapal bermasalah.

Ia menyatakan, tanda-tanda kapal itu bocor tidak dirasakan sama sekali. Bahkan saat kapal sandar di Pelabuhan Lewoleba, semuanya berjalan baik. Setelah sandar, ungkap Frans, kapal langsung menurunkan BBM premium lima ton atau 5.000 liter. Seusai premium dipindahkan dari kapal tangker ke mobil tangki, giliran berikutnya menurunkan BBM solar.

"Setelah premium diturunkan, kami mau menurunkan solar. Tapi sebelum solar diturunkan dari kapal, tiba-tiba kapal tenggelam. Kapal tenggelamnya pelan-pelan, sehingga kami tidak rasa sama sekali," ungkap Frans di lokasi kejadian, Rabu siang kemarin.

Kapal itu, kata Frans, baru sandar pukul 03.29 Wita dan selama kurang lebih 30 menit memindahkan premium dari kapal ke mobil tangki. Setelah premium turun, kapal juga langsung tenggelam. "Kapal ini baru sandar dan tidak lama kemudian langsung tenggelam. Kapal ini tenggelam sekitar pukul 04.00 Wita dini hari," ujarnya.

BBM untuk PLN
Ia menyebutkan, BBM jenis solar yang dimuat dan tenggelam bersama kapal adalah BBM untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Lewoleba. Volumenya 25 ton atau 25 ribu liter. Namun sebelum solar diturunkan, kapal sudah tenggelam. "Ini musibah yang tidak kami sangka sama sekali. Kami juga kaget kejadian ini," katanya.

Frans menuturkan, ia menjadi nakhoda di KMT Trans Floreti sudah 11 tahun. Sebelum menjadi kapten kapal naas itu, ia terlebih dahulu menjadi nakhoda kapal barang dari dan ke Surabaya.

Disinggung tentang sebab kejadian, ia mengatakan, awalnya mereka tidak tahu sama sekali. Namun setelah ia meminta anak buahnya menyelam untuk cek keadaan kapal, akhirnya diketahui bahwa kapal itu bocor pada bagian tulang kapal. "Bocornya dari bagian belakang. Pasnya di bagian tulang kapal," ujarnya.

Ditanya tentang kerugian material akibat kejadian itu, Frans mengatakan, BBM yang diangkut itu adalah BBM industri. Harga jualnya di Lewoleba Rp 12.500/liter. Jadi untuk solar saja, kerugian yang diderita Rp 300 juta lebih.

Sementara harga kapal kurang lebih Rp 500 juta. Jadi, total kerugian akibat kejadian itu sekitar Rp 1 miliar.
Disaksikan Pos Kupang, hingga pukul 15.00 Wita kemarin, kapal masih berada di dasar laut. Meski demikian, tali kapal masih ditambat pada sisi pelabuhan. Tali itu diikat kuat untuk mencegah kapal terbalik dan BBM yang ada di dalamnya tumpah.

Meski demikian, gelembung-gelembung dari dalam kapal tangker itu terus muncul ke permukaan laut. Sementara di permukaan laut, semakin banyak solar yang mengapung. Aroma BBM cukup menusuk hidung saat berada di lokasi pelabuhan.

Awalnya ia tidak tahu penyebab kapal yang dinakhodainya itu tenggelam di Pelabuhan Lewoleba. Pasalnya, sejak berangkat dari Pelabuhan Larantuka, kapal dalam keadaan baik. Selama pelayaran pun kapal tidak memperlihatkan tanda-tanda kerusakan pada mesin dan bodi kapal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini