TRIBUNNEWS.COM. DENPASAR, - Agus tersangka pembunuh bocah Angeline di Denpasar, Bali, diyakini berbohong saat mengaku ada upah Rp 2 miliar dari ibu angkat Angeline, Margriet Megawe jika dia membunuh bocah perempuan berusia delapan tahun tersebut.
"Bohong, itu bohong. Rp 2 miliar itu bukan untuk membunuh Angeline, tapi agar dia pasang badan untuk pelaku lainnya," kata Siti Sapurah, Pegiat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Senin (15/6/2015).
Siti mengaku mendapat info itu dari orang yang selama ini men-support dia untuk mendamping kasus ini.
"Saya sudah bertemu lagi dengan Agus dan dia bilang enggak. Dia memang berubah-ubah keterangannya," kata Siti.
Siti Sapurah adalah orang yang selama ini mendampingi kasus tewasnya Angeline.
Dia juga mempertanyakan penetapan status tersangka terhadap ibu angkat Angeline untuk kasus dugaan penelantaran anak.
"Siapa yang lapor? Coba tanya ke Polda. Saya pernah akan melaporkan hal tersebut di Polresta tapi ditolak. Malah saya ditelepon katanya sudah disiapkan laporan yang mau saya laporkan. Jadi saya bingung, siapa yang melaporkan karena saya belum dapat suratnya," ungkap dia.
Menurut dia, rencananya yang akan dilaporkan adalah kasus dugaan penelantaran, penganiayaan sampai menghilangkan nyawa.
"Saya sudah melaporkan ke Polresta tapi ditolak dengan alasan biarkan kami bekerja dulu dan kami masih telusuri."
"Saya kan belum ke sana, kok cepat sekali dijadikan tersangka. Tersangka kan berdasarkan laporan dan saya belum pernah mendapatkan suratnya," kata Siti Sapurah.
"Selain itu, orangtua kandung Angeline bersama saya. Dan hanya akan keluar jika bersama saya," kata dia.
Siti Sapurah berkeyakinan, ibu angkat Angeline teribat dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Saat ditemukan jenazah Angeline berada di dalam rumah Margriet selama berhari hari, jadi tidak mungkin jika dia tidak terlibat," tegasnya. (Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati)