TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Prosesi kepulangan jenazah Angeline sempat tertunda beberapa saat ketika akan dinaikan ke Mobil Ambulan Ikawangi.
Beberapa orang tampak sibuk mencari uang untuk membeli peti mati yang ternyata akan digunakan untuk tempat bersemayamnya jenazah Angeline.
“Ada yang bawa uang sekarang? Ini mau beli peti," ujar seorang anggota Ikawangi kepada anggota yang lainnya di tengah keramaian dan suasana yang krodit menjelang kepulangan jenazah Angeline.
Mereka ternyata baru menyadari belum ada yang menyiapkan peti mati untuk jenazah Angeline.
Beberapa saat kemudian, salah satu anggota Ikawangi masuk ke kamar jenazah untuk membeli peti mati yang dikabarkan seharga Rp 1,4 juta.
Kejadian ini cukup ironis, di tengah kedukaan atas kematian Angeline banyak pelayat yang datang dan berbela sungkawa mulai dari pejabat pemerintah daerah hingga kelas menteri.
Bahkan mereka silih berganti berjanji dan berkomitmen akan memfasilitasi kepulangan hingga pemakaman Angeline.
Namun ironis, didetik-detik terakhir kepulangannya ke banyuwangi, yang harus mengeluarkan biaya untuk kepulangan jenazah adalah salah seorang warga yang merupakan anggota dari Ikawangi.(*)
Penulis: Eka Mita Suputra