TRIBUNNEWS.COM.DENPASAR - Saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi pembunuhan Engeline (sebelumnya disebutkan Angeline) di Polresta Denpasar, Rabu (24/6/2015), Rahmat Handono (RA) mengaku ditanyai sejumlah hal, termasuk kebiasaannya terlambat membayar uang kos saat menyewa kos di rumah ibu angkat Engeline, Margriet Megawe.
Penyidik menyinggung soal seringnya saksi Handono terlambat membayar kos. Hal ini disampaikan saat tiba di Polda Bali untuk kesaksian penelantaran anak dengan tersangka Margriet Megawe.
"Ya, ditanya (penyidik) waktu di Polresta (semalam). Ya memang sering terlambat (bayar). Ditanya sama penyidik, ya saya bilang benar. Memang kenyataannya begitu (terlambat bayar kos)," kata Handono, Kamis (25/6/2015).
Handono menjelaskan dengan terus terang saat ditanya mengenai keterlambatan bayar kos dan bisa dijawab denganj jujur. Dia juga mengaku tidak merasa tertekan dengan pertanyaan dengan tersebut yang dikhawatirkan akan dilakukan penggiringan opini tentang sosok Margriet yang baik.
"Ndak, ndak tertekan. Ya saya jawab jujur aja. Tidak tertekan," ujarnya.
Hari ini, Handono dan saksi lain bernama Francky mendatangi Mapolda Bali untuk menyelesaikan pemberkasan kesaksiannya dalam kasus penenlantaran anak dengan korban Engeline dan tersangkanya, Margriet Megawe.
Saksi Handono sempat memberikan keterangan mengenai lubang tanah yang digali Agus dan ternyata menjadi tempat dikuburkannya jenazah Engeline di pekarangan rumahnya Jalan Sedap Malam Denpasar. (Kontributor Denpasar, Sri Lestari)