Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Warga di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, beramai-ramai membakar arena judi sabung ayam yang berada di wilayah Malaysia atau tidak jauh dari luar perbatasan Indonesia di Desa Aji Kuning.
Wilayah tersebut acap digunakan warga Indonesia di Pulau Sebatik dan Pulau Nunukan untuk menggelar judi sabung ayam.
Kapolres Nunukan AKBP Christian Tory mengatakan, warga yang marah karena perjudian sabung ayam dimaksud melakukan tindakan spontan dengan membakar arena judi sabung ayam itu, Sabtu (27/6/2015) malam lalu.
"Masyarakat sudah jengkel, mereka tidak terima karena ada arena judi sabung ayam di sekitar wilayah mereka. Walaupun itu dibuat di Malaysia, tetapi yang main orang Indonesia. Warga di sana tidak terima karena judi sabung ayam sudah merusak akhlak, moral," ujar Christian kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (30/6/2015).
Ia mengakui meski arena judi sabung ayam berada di Malaysia, yang bermain justru warga Indonesia. Sehingga sebagian masyarakat di sana tidak terima ada judi sabung ayam di wilayah mereka.
Selama ini polisi gencar memberantas judi termasuk judi sabung ayam di Kabupaten Nunukan. Karena terdesak, pelaku judi sabung ayam berpindah melakukan aktivitasnya di wilayah Malaysia untuk menghindari kejaran aparat.
Walaupun yang bermain judi sabung ayam di wilayah Malaysia merupakan warga Indonesia, Kapolres mengatakan, polisi tidak bisa mengambil tindakan apa-apa.
“Jadi kendalanya di Malaysia. Saya sudah berapa kali mendapatkan informasi dari masyarakat tetapi saya tidak bisa berbuat banyak. Kalau saya menangkap di wilayah negara lain, saya bertindak di luar kewenangan saya,” ujar dia.
Dia berharap masyarakat memaklumi jika polisi tidak bisa menindak pelaku judi sabung ayam di wilayah Malaysia karena bukan wewenangnya. Tapi tak ada ampun jika pelaku berjudi di Indonesia.
Dalam kasus ini Christian mempertanyakan tindakan polisi Malaysia karena tak menindak pelaku sabung ayam. Ia menduga mereka membiarkan para penjudi sabung ayam.
"Kita jangan dibodohi, akhlak rusak karena judi tidak ditindak. Jadi kitalah yang berfikir. Harus ada rasa kebanggaan, jangan sampai anggapan mereka bangsa Indonesia hobinya main judi,” katanya.
Dia berharap kesadaran masyarakat untuk menghentikan perjudian sabung ayam. “Apalagi di Ramadan ini kita perlu perbaiki mental dan akhlak kita. Tinggalkan perbuatan maksiat termasuk judi sabung ayam itu,” ujarnya.