News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat TNI Jatuh

Pemilik Oukup BS Sambangi Posko Polda Sumut Cari 8 Karyawannya yang Jadi Korban

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu bagian pesawat Hercules C-130 milik TNI AU milik TNI AU berada diatas bangunan warga di lokasi jatuhnya pesawat tersebut di Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (1/07/2015). Jatuhnya pesawat Hercules C-130, selasa 30 juni kemarin, pada pukul 12.08 WIB saat hendak menuju Tanjung Pinang tersebut mengakibatkan seratusan orang meninggal dunia. Tribun Medan/Dedy Sinuhaji

Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedi Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Hingga kini sudah 63 dari 143 jenazah korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI AU yang dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, telah teridentifikasi untuk dipulangkan kepada keluarganya, Kamis (2/7/2015).

"Sampai saat ini, sudah 63 jenazah yang teridentifikasi dan sudah dipulangkan kepada keluarga," ucap Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Helfi Assegaf kepada di Posko Media Center Polda Sumut.

Sampai saat ini, sudah 98 keluarga korban yang mendaftar ke ante mortem tim DVI Polda Sumut. Masih ada beberapa lagi yang belum daftar, untuk itu petugas mengharapkan kedatangan keluarga korban.

Saat ditanya soal rincian berapa korban anak-anak, korban dewasa, TNI dan sipil, pihak kepolisian dan TIM DVI Polda Sumut belum bisa memastikannya.

"Kalau soal itu belum kita rincikan. Nantilah dalam pemaparan selanjutnya akan kita lengkapi data kita kembali," tandas Helfi.

Sampai saat ini masih ada puluhan kantong jenazah korban pesawat Hercules jatuh yang belum teridentifikas.

Pemilik Oukup BS, Wajib Sinuraya, mendatangi posko Media Center Polda Sumut di RSUP Adam Malik, untuk mempertanyakan jenazah karyawannya yang turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Kita hanya mempertanyakan prosesnya seperti apa. Karena ini beban moral. Ada karyawan kita delapan orang yang turut menjadi korban dalam kejadian itu," kata Wajib.

Saat ditanya apa saja aktivitas karyawannya saat itu hingga mereka bisa berada di lokasi, Sinuraya mengatakan kala itu hanya kantin yang beroperasi.

"Itu yang jadi korban tukang cuci, tukang kantin. Kita sebenarnya tidak beroperasi," tandasnya.

Menanggapi kedatangan pemilik Oukup BS, salah satu Tim DVI Polda Sumut menjelaskan, supaya para keluarga korban datang ke Posko Ante Mortem dan memberikan data-data agar dilakukan tes DNA sehingga proses identifikasi bisa segera dilaksanakan. (cr3/tribun-medan.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini