TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Prosesi pemakaman jenazah korban Hercules C-130 yang jatuh di Medan, Kopral Dua (Kopda) Dani Setiyo Wahyudi di rumah duka Gang Tegalsari, RT 08, RW 03, Dusun II, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, diwarnai isak tangis keluarga hingga kerabat.
Rahmawati, istri korban yang terlihat berusaha tegar masih mengeluarkan air mata dan sesekali jatuh pingsan di dekat peti jenazah suaminya. Kopda Dani, Anggota Batalyon 462 Paskhas TNI AU Pekanbaru, meninggalkan seorang istri Rahmawati dan seorang orang anak Jahniwa Setiyo Apdilah (3).
Saat jenazah Kopda Dani dibawa ambulans RSU Lanud Iswayudi, Magetan tiba di rumah duka, langsung dilakukan salat jenazah dan doa bersama. Disela-sela itu, Ny Rahmawati terus memandangi peti jenazah suami sembari memegangi Alquran berukuran kecil.
Menjelang upacara pemberangkatan jenazah, Ny Rahmawati sempat mendekati peti jenazah suaminya sembari menciuminya. Seketika Ny Rahmawati terlihat lemas dan langsung ditangkap sejumlah kerabat sembari menenangkannya.
"Ayo nak, sudahlah ikhlaskan semuanya. Ini semua sudah jalan Nya," ucap perempuan paruh baya yang menemani mengusap-usap air mata Rahmawati.
Kondisi berbeda dengan ibu kandung Kopda Dani, Ny Jumiati. Meski saat awal menerima kabar kematian anaknya sempat syok, sore itu terlihat tegar dan tenang meladeni kedatangan para tamu.
"Saya sudah berusaha tegar dan menerima semuanya. Itu (kecelakaan pesawat) sudah takdir, kami tidak dapat menolaknya," katanya.
Sementara upacara pelepasan jenazah dan pemakaman Kopda Dani Setiyo Wahyudi dipimpin Inspektur Upacara (Irup) Danyon 463 Paskhas Lanud Iswahjudi Letkol (Pas) Deni Ramdani dengan Komandan Upacara Kapten (Pas) Basyir Sudibyo di TPU Desa Sambirejo, sekitar 1,5 kilometer dari rumah duka.
Sang Istri Berulang Kali Pingsan Jelang Pemakaman Jenazah Kopda Dani
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger