Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Bagi Anda yang ingin segera menikah, namun merasa kesulitan mencari calon pasangan, ada acara unik yang digelar Forum Taaruf Indonesia (Fortais) di Bantul berupa nikah bareng dan cari jodoh.
Ketua Fortais, Ryan Budi Nuryanto menjelaskan acara bertema Nikah Bareng Merdeka dan Pesta Rakyat akan digelar pada 22 Agustus 2015 dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-70 dan ulang tahun Ikatan Bidan Indonesia ke-64.
Nikah bareng tersebut menurutnya terbuka untuk umum secara gratis dan unik di Sendang Ngembel, Pajangan Bantul.
"Bagi yang ikut fasilitasnya dari mahar, resepsi, bulan madu di hotel sampai melahirkan dapat gratis," ujarnya pada Minggu (5/7/2015) dalam acara Cari Jodoh di Kantor Kecamatan Sewon.
Keunikan nikah bareng tersebut menurutnya diisi kirab manten dan ijab yang digelar di atas sendang Ngembel.
Sebelum nikah bareng, bagi calon peserta yang belum memiliki pasangan, bahkan diberi fasilitas mencari pasangan lewat acara Golek Garwo atau Cari Jodoh yang digelar pada tanggal 5 Juli dan 2 Agustus di Kantor Kecamatan Sewon.
Dalam acara cari jodoh pertama, Ryan menjelaskan sekitar 100 orang dari sejumlah daerah dan usia turut serta.
"Kalau peserta memang bervariasi dari usia 20 sampai 70 di sini, ada juga yang sistemnya dengan perwakilan keluarga," terangnya.
Menurut Ryan, dalam Cari Jodoh, peserta cukup datang ke lokasi dengan mengisi biodata beserta kriteria calon pasangan yang diinginkan dilampiri fotokopi KTP dan foto diri.
Setelah itu, tiap peserta akan memperkenalkan diri dan dibuat diskusi kelompok untuk berkenalan lebih lanjut.
"Sebelum itu mereka awalnya dimotivasi untuk memberikan semangat agar tidak menyerah dalam mencari pasangan, kami juga menghadirkan alumni kontak jodoh yang sudah menikah," ungkapnya.
Ryan menambahkan, jika telah ada kecocokan diantara pasangan dan dari keluarga. Peserta kontak jodoh alan mengikuti acara puncak nikah barenga pada 22 Agustus nanti bersama pasangan lain yang mendaftar.
Prihantono, peserta acara cari jodoh mengaku sengaja datang dari Depok, Jawa Barat ke Bantul untuk mencari pasangan yang sesuai kriterianya.
"Pengennya nyari orang Jawa atau Jogja karena karakternya mirip, santun dan lemah lembut," katanya.
Prihantono yang juga dosen di salah satu politeknik swasta di Jakarta ini mengaku lebih memilih ikut acara di Bantul daripada di tempat asalnya karena kejelasan proses yang akan dijalaninya.
"Bagus sekali membantu orang-orang cari jodoh dengan cara terbuka, teratur, dan Islami, kenapa teratur, karena ada konsepnya," tuturnya. (tribunjogja.com)