TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo memerintahkan kawasan sekitar Gunung Raung hingga radius 6 kilometer dari puncak steril dan tidak ada aktivitas warga sama sekali.
Perintah tersebut disampaikan menyikapi kentut Raung, yang mulai berdampak kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung.
"Zona nol sampai 6 kilometer dari puncak harus nol dan steril," tegas Pakde Karwo, Rabu (8/7/2015).
Untuk zona 7 sampai 10 kilometer dari puncak, pihaknya masih melihat perkembangan erupsi, apakah akan mengungsikan 236 kepala keluarga (KK) yang tinggal disana.
"Kalau nanti erupsi makin meningkat dan berbahaya, mereka akan langsung kita ungsikan ke tempat yang aman," tandasnya.
Menurut Pakde Karwo, sebenarnya jika Gunung Raung sering batuk, maka hal itu tidak berbahaya. Karena material vulkanik bisa akan keluar secara perlahan-lahan.
"Mbah Rono (Surono, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM) juga bilang begitu. Kalau sering batuk malah bagus," ujarnya.
Saat ini, pasca berstatus siaga pada 29 Juni 2015 lalu, aktivitas batuk Gunung Raung yang menebar abu vulkanik terus meningkat.
Akibatnya, selain mulai mengganggu kesehatan warga sekitar, abu juga mengharuskan penerbangan pesawat mengubah untuk menghindari langit di atas Gunung Raung.
"Kalau arah penerbangan tak diubah, bisa berbahaya kalau abunya masuk mesin pesawat," katanya.
Untuk itu, orang nomor satu di Jatim ini minta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang ada harus dilakukan semua pihak dan stakeholders terkait.
Mulai intensif berkoordinasi dan meng-update status terbaru, menyiapkan tempat pengungsian, melakukan evakuasi dengan cepat, hingga menyiapkan anggaran sesuai kebutuhan.
Gunung Raung Harus Steril dari Warga dalam Radius 6 Km
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger