News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Raung

Butiran Debu Gunung Raung Ganggu Aktivitas Wisata Lumba-lumba di Pantai Lovina

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perahu nelayan mengantar turis melihat atraksi lumba-lumba di Pantai Lovina, Kabupaten Buleleng, Bali.

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA  - Butiran debu halus abu vulkanik Gunung Raung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang tersebar di hampir seluruh wilayah Buleleng juga turut mengganggu aktivitas wisata lumba-lumba di Pantai Lovina Buleleng. Terutama ketika nelayan wisata mengantarkan wisatawan untuk menyaksikan lumba-lumba di tengah laut dengan menggunakan perahu jukung.
 
Ketua Kelompok Nelayan Wisata Catur Karya Bakti Segara Lovina, Putu Budista mengatakan, sebaran butiran debu dirasakan nelayan bersama wisatawan menyaksikan lumba-lumba di tengah laut. Terlebih jadwal menyaksikan lumba-lumba pada pagi hari bersamaan dengan butiran debu yang banyak menyebar. Akibatnya mereka menagalami perih pada bagian mata.
 
"Sudah mulai ada debu dari abu vulkanik gunung, kerasnya mulai kemarin (Kamis). Terasa perih mata rasanya ada debu-debu yang menempel ketika di tengah laut. Wisatawan biasa pakai kacamata hitam untuk mengantisipasnya," ujar Budista.
 
Dikatakan, butiran debu yang berasal dari abu vulkanik Gunung Raung ini cukup mengganggu aktivitas wisata di Pantai Lovina. Padahal pada bulan ini wisatawan mulai banyak yang berkujung ke Lovina, terutama wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa karena telah memasuki musim high season.

"Cukup mengganggu, apalagi sekarang sudah mulai ramai tamunya karena sudah masuk high season. Banyak yang bertanya dan saya jelaskan saja karena meletusnya gunung, mudah-mudahan segera berlalu biar kembali normal," katanya.
 
Tidak hanya wisata lumba-lumba saja yang terganggu karena butiran debu halus, sejumlah hotel di Lovina pun turut merasakan dampaknya. Seperti yang dialami Hotel Rini di Lovina.
 
Seorang resepsionis, Dian Ayu mengatakan, akibat banyaknya butiran debu halus yang tersebar di hotelnya, kini pihak hotel harus lebih sering membersihkan hotel. Terutama kolam renang, sebab, debu halus tidak sedikit yang mengendap di dasar kolam, sehingga kolam terlihat lebih kotor.
 
"Lebih sering saja membersihkan lantai-lantai karena cepat sekali kotornya. Kolam renang juga harus lebih sering dikurang karena banyak debu yang mengendap di dasar kolam. Biasanya dua hari sekali, sekarang sehari sekali setiap pagi harus dibersihkan,"” katanya. (gas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini