TRIBUNNEWS.COM, PLUMBON - Sunarto, sopir bus Rukun Sayur yang tewas dalam kecelakaan tunggal di KM 202 tol Palikanci, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat hanyalah sopir aplusan. Hal itu dikatakan oleh Sutarjo yang merupakan sopir utama bus Rukun Sayur.
"Sunarto (sopir yang tewas) itu aslinya kernet. Dia cuma sopir aplusan," kata Sutarjo saat ditemui di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015).
Sutarjo menuturkan, bus yang hendak menuju Pati, Jawa Tengah awalnya ia yang mengemudikan. Menurutnya bus berangkat dari kawasan Mampang, Jakarta Selatan pada pukul 09.00 WIB.
Sutarjo mengemudikan mobil dari Mampang hingga kawasan Cikampek untuk berhenti di tempat peristirahatan dalam rangka mengisi bensin. Sunarto menawarkan untuk bergantian mengemudikan bus karena melihat kondisi Sutarjo yang terlihat mengantuk.
"Sunarto itu menawarkan saya untuk gantian menyetir bus. Lalu mulai dari Cikampek dia yang bawa bus. Saya tidur di bangku samping sopir," tutur Sutarjo.
Sutarjo pun tidak mengetahui bagaimana kronologis kecelakaan tunggal itu terjadi. Menurutnya, ia baru sadar bus mengalami kecelakaan setelah terlempar keluar keluar bus.
"Saya lagi tidur di bus, tahu-tahu sudar berada di tanah. Saya nggak tahu bagaimana kronologisnya," kata Sutarjo yang mengalami patah kaki.
Sutarjo mengaku telah mengenal Sunarto selama empat tahun dan kerap menjadi kernetnya. Selain menjadi kernet, ternyata Sunarto juga menggantikan Sutarjo mengemudikan bus.
"Saya kenal dia (Sunarto) sejak empat tahun lalu," tuturnya.