TRIBUNNEWS.COM.PEKANBARU - Kevin (16) menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis oleh dua orang lelaki di area bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Minggu (19/7/2015). Uang Rp 4 juta, dua tas ransel serta tiga unit hanphone raib dibawa pelaku.
Kevin baru tersadar setelah 20 menit tak sadarkan diri usai dihipnotis oleh pelaku. Saat tersadar, Kevin yang berencana akan berangkat ke Jakarta, sudah kehilangan barang-barang berharga miliknya.
"Yang tersisa hanya satu tas yang berisi pakaian kotor. Sedangkan dompet dan dua tas ransel berisi pakaian serta handphone diambil pelaku, " terangnya saat ditemui di terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Diceritakan Kevin, sebelum kejadian, ia berancana akan berangkat ke Jakarta pada Minggu siang. Namun, ia terlambat sampai bandara dan pesawat yang mengangkutnya sudah duluan berangkat.
Karena keterlambatan karena kesalahannnya sendiri, maka ia kembali memesan tiket dan akan kembali terbang sore harinya. Untuk mengisi waktu keberangkatan, ia kemudian mencari cemilan ke luar area bandara.
"Sekitar pukul 17.00 WIB, saya berencana ke toko Indomaret yang berada di luar area bandara, " ujarnya.
Namun, belum lagi sampai ke tempat yang dituju, ia dihampiri oleh dua orang lelaki. Kedua lelaki tersebut menurut pengakuan Kevin, berpakian rapi (pakai baju koko). Keduanya lantas menghampiri sembari menawarkan bantuan.
"Saat itu saya membawa dua tas ransel. Jadi kedua lelaki tersebut lantas menawarkan bantuan, " terangnya.
Menurut Kevin, salah seorang lelaki mengatakan, "mau dibantu dek". Mendapat pertanyaan itu, Kevin pun menghentikan langkahnya. Saat berhenti itulah, lelaki satunya lagi mengeluarkan botol kecil yang berisi air berwarna merah.
"Saya pikir mau ditawarkan minuman. Ternyata hanya diperlihatkan saja pada saya, " papar Kevin.
Setelah botol berada persis dihadapan Kevin, pelaku tadi menggoyang-goyangkan botol tersebut ke kiri dan kanan. Setelah itu, Kevin mengaku sudah tidak sadarkan diri.
"Saya tahunya sudah berada di aspal dekat parkiran sepeda motor dalam bandara. Tas dan dompet saya sudah tidak ada lagi, " ungkapnya.
Kevin sadar seetelah dibantu seorang warga yang melihat ia tertidur di aspal. "Saya dibantu pemilik warung nasi yang melihat saya sudah tertidur di aspal. Selanjutnya saya dibawa kewarungnya dan malamnya saya disuruh melaporkannya ke polisi, " terang Kevin yang mengaku liburan ke Riau untuk melihat ombak Bono.
Kevin diketahui melaporkan peristiwa hipnotis yang dialaminya ke Polsek Bukit Raya. Namun, kasus tersebut dilimpahkan ke Polresta Pekanbaru.