TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Erupsi Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Jember, Provinsi Jawa Timur masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat ini.
Berdasarkan data pengamatan gunung api dari PVMBG pada Rabu (22/7/2015) terlihat asap kelabu tebal, tekanan sedang, tinggi 2.000 meter condong ke arah Selatan-Tenggara.
Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan pantauan citra satelit menunjukkan sebaran abu vulkanik mengarah ke Selatan. Bahkan mencapai ketinggian 20.000 kaki (6.500 meter) bergerak ke arah Selatan sejauh 160 km dengan kecepatan 10 km per jam.
"Dengan sebaran abu vulkanik ke Selatan-Tenggara telah menyebabkan bandara ditutup kembali," kata Sautopo, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/7/2015).
Berdasarkan Notam No C0602/15, Kementerian Perhubungan menutup Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi hingga pukul 16.00 Wib. Bandara Notohadinegoro di Jember ditutup hingga pukul 16.00 Wib. Dan pada pukul 12.00 Wib, giliran Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali ditutup.
Pembukaan kembali bandara disesuaikan hasil evaluasi berdasarkan kondisi sebaran abu vulkanik.
Dengan kondisi Gunung Raung yang terus menerus erupsi sejak 29 Juni 2015, tentu menimbulkan dampak kerugian ekonomi yang cukup besar, khususnya terkait penerbangan, pariwisata, dan bisnis. Tidak dapat dipastikan kapan erupsi akan berakhir.
Tipikal magma Gunung Raung lebih encer dan miskin gas sehingga tidak eksplosif dan tidak ada awan panas.