TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Sekitar 5.000 umat Islam di Kota Solo dan sekitarnya, bergabung melakukan aksi protes insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, pekan lalu.
Mereka menuntut pemerintah mengusut tuntas kasus tersebut, dan mengadili semua pihak yang bersalah.
“Sudah sepekan, pemerintah baru menetapkan dua tersangka. Kami ingin ini lebih cepat lagi. Ada sekitar 150 rang yang bersalah, menyerang umat Islam yang sedang beribadah dan merusak tempat ibadah kami. Bahkan ada surat melarang kami melakukan salat Ied, melarang muslimah d Papua berjilbab, ini seharusnya ada konsekuensi hukum,” tutur Endro Sudarsono, Humas Dewan Syariah Kota Surakarta,Jumat (17/7/2015).
Tak kurang ada 12 ormas Islam yang turut dalam aksi tersebut. Mereka berjalan kaki berarak-arak dari lapangan Kotabarat, menyusuri Jalan Slamet Riyadi, dan menggelar mimbar bebas di bundaran Gladag.
Aksi berlangsung tertib, sejak pukul 13.00 hingga sekitar pukul 15.00. Ratusan polisi mengamankan jalannya aksi, di antaranya sekitar 100-an Polwan yang seluruhnya mengenakan jilbab.
Penulis: Ari Kristyono
Sumber: JogloSemar.co