TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Adu pukul yang berlangsung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru, Sabtu (8/8/2015) pagi, dibantah oleh Kapolresta Malang, AKBP Singgamata.
Dalam penjelasannya, peristiwa yang menjadi alasan kepindahan sembilan terpidana terorisme adalah adu mulut antarpetugas Lapas Lowokwaru, serta salah satu terpidana terorisme.
Adu mulut tersebut berlangsung seusai jam besuk pada Sabtu pagi (8/8/2015). Singgamata tak menjelaskan apa penyebab adu mulut tersebut, yang pasti dia membantah terjadi kericuhan, atau adu pukul di Lapas Lowokwaru.
"Tadi di besuk lalu terjadi kesalahpahaman dengan petugas. Hanya Pertengkaran mulut, tidak ada perkelahian," katanya.
Ia menambahkan pemindahan sembilan narapidana terorisme ini juga untuk menjaga suasana kondusif di Lapas Lowokwaru. "Pengawalan anggota (polisi) saat ini atas permintaan dari Lapas Lowokwaru," tambahnya.
Sebelumnya, terjadi ketengangan di Lapas Lowokwaru pada Sabtu pagi (8/8/2015). Ketegangan bermula dari sikap seorang terpidana teroris, yang marah karena ditegur petugas Lapas. Teguran ini karena jam besuk sudah melebihi waktu.
Kabarnya, teguran ini membuat terpidana tersebut meradang. Ia memukul petugas tersebut. Sementara, terpidana yang memukul petugas Lapas diduga adalah Maksum, terpidana kasus terorisme yang ditangkap lantaran merampok bank CIMB.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak Lapas Lowokwaru. Seorang petugas jaga Lapas Lowokwaru meminta para jurnalis datang pada Minggu (9/8/2015) pagi.