TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Trimo (80), warga Dusun Tambaksari RT 5/RW 3, Desa Jatisari, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang tewas terbakar di kebun tebunya, Senin (10/8/2015).
Diduga ia berusaha memadamkan api di lahan tebunya.
Namun karena usianya telah sepuh, ia tak bisa mengendalikan api dan terbakar.
"Kejadiannya jam 10.00 WIB tadi," ujar Hadiyono, perangkat desa Jatisari, Senin (10/8/2015).
Menurut Hadiyono, awalnya korban membakar bekas tanaman tebu di lahan anaknya yang disewakan ke orang lain.
"Kemungkinan ada percikan api ke ladang tebu miliknya dan ia berusaha memadamkan sendiri," kata AKP Sri Amung, Kapolsek Pakisaji di lokasi kejadian.
Antara lokasi pembakaran dengan lahan tebunya dekat. Hanya dibatasi ketinggian saja.
Saksi yang mengetahui kejadian itu ada seorang bernama Juwariyah. Ia sempat berteriak-teriak. Warga pun kesana.
Namun kematian menjemputnya. Tubuhnya terlihat utuh tapi ada luka bekas terbakar. Tubuhnya ditemukan terjerembab di antara tanaman tebunya.
"Keluarga sebenarnya sudah tidak memperbolehkan dia ke ladang sejak lama. Ini karena selain sudah tua, juga ada masalah pendengaran," ungkap Suripto, menantunya.
Namun sang kakek tetap saja ke ladang tanpa diketahui keluarga. Untuk mengetahui penyebab kematiannya, polisi meminta izin keluarga korban untuk otopsi ke RSSA.
.
Kapolsek mengimbau warga agar hati-hati bila membakar sisa-sisa tebangan tebu.
"Musim kemarau, panas dan angin juga masih kencang. Sebab percikan api bisa terbawa ke tempat lain," ungkap AKP Sri Amung.