Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN -- Sungguh tragis nasib yang dialami balita ini. Mayatnya ditemukan hangus terbakar dalam kotak yang terbakar.
Balita yang bernama Erza Zaviyensyah (3), warga RT 1 RW 1 Dusun Pagedangan, Desa Apiapi, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, meninggal dunia karena terbakar di dalam warung sekitar pukul 07.30, Selasa (11/8).
Anak semata wayang dari Erma Efiyanti (27) dan Zaenal Nur Rohman (33) itu ditinggal di warung depan rumahnya.
Saat kejadian ibu kandungnya, Erma, sedang mandi dan anaknya ditinggal bersama ayahnya di warung bensin miliknya.
Tiba-tiba api menyambar ke dalam warung saat ayahnya, Zaenal sedang melayani pembeli bensin.
Alhasil, dengan cepat api menyambar ke seluruh warung yang memiliki luas sekitar 12 meter persegi dan berdinding kayu tersebut.
Bensin cepat menyala karena di dalam warung, karena terdapat kompor yang masih menyala untuk menanak nasi.
Tetangga korban, Vita (28), mengaku keluar rumah karena mendengar teriakan saat api membesar dan melahap ludes warung tersebut.
"Orang-orang pada teriak.. api..api..api.., lalu sama warga dibantu memadamkan apinya. Api padam sekitar 20 menit," jelas dia.
Sebagian warga, juga menghubungi pemadam kebakaran dan petugas kepolisian. "Ada yang menelepon pemadam kebakaran, tapi sebelum petugas datang apinya sudah padam," ujar dia.
Kemudian, ayahnya yang terkena sambaran api itu berusaha menyelamatkan anaknya dari dalam warung sehingga harus dibawa ke Rumah Sakit (RS) Karomah, di Kecamatan Tirto.
"Ayahnya kena luka bakar, mungkin mau menyelamatkan anaknya. Tapi dihalangi warga biar nggak masuk, apinya besar," ujar dia.
Vita menceritakan, saat kejadian ibu korban juga keluar dari kamar mandi. Dia berteriak memanggil nama anaknya untuk segera dikeluarkan dari warung itu.
"Ibunya masih pakai handuk, baru saja keluar dari kamar mandi. Teriak-teriak memanggil nama anaknya untuk dikeluarkan," kata dia.
Padahal sebelum kejadian, Erza sempat merayakan ulang tahunnya pada 25 Juni 2015 lalu.
Balita yang sudah masuk pendidikan anak usia dini (PAUD) itu sebenarnya akan disuapi neneknya bernama Sumaroh (45).
Pakaian yang dikenakan balita itu sudah rapi, dan hanya menunggu suapan dari tangan neneknya justru kejadian nahas yang terlebih dulu menimpa.
Ketika api sudah padam, Erza ditemukan sudang hangus terbakar di dalam kotak. Dugaannya, Erza mengumpet di dalam kotak menghindari panasnya api yang membakar warung tersebut.
Keluarga korban masih histeris saat polisi masih melakukan olah TKP dan penyelidikan di tempat kejadian.
"Erza dikeluarin Erzaaaa.. Erzaaaa," teriak ibundanya Erma.
Sedangkan neneknya, Sumaroh, hanya bisa menangisi jasad cucunya tersebut. Bahkan neneknya sempat curhat dua hari lalu, cucunya itu mengaku sayang kepada orang tuanya dan tidak akan meninggalkan pergi.
"Kemarin dua hari lalu bilang, Erza sayang sama orang tuanya dan nggak akan pergi. Ternyata malah begini jadinya," ujar Sumaroh.
Kapospol Wonokerto, Iptu Yoyok Edi Susilo, mengakui terjadinya kebakaran di warung yang berada sekitar 25 meter dari rumah pemiliknya.
"Ketika kebakaran terjadi, api mampu dipadamkan dari tetangga. Tapi korban, bernama Erza tidak bisa diselamatkan," kata dia.
Korban sudah dalam kondisi terbakar, dan meninggal di tempat kejadian. Diduga api disebabkan karena bensin menyambar ke kompor yang menyala.
"Di dalam warung terdapat bensin yang banyak. Jadi ketika bensin tersambar, api cepat membakar," ujar dia.
Tim Satreskrim Polres Pekalongan, kemudian melakukan olah TKP dan menyita kompor, regulator dan tabung gas.
Hingga saat ini, penyidik masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut. (*)