TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Perubahan drastis yang dilakukan Desti Anggraini sejak 2014 lalu membuat khawatir pihak keluarga.
Pasalnya, berdasarkan keterangan dari ibu Desti, Nurhasanah mereka menemukan sejumlah atribut aneh seperti bendera hitam bertuliskan arab di kosan Desti.
"Saya tidak pernah ke kosannya, namun ada beberapa laporan dari teman-temannya kalau di kosannya itu ada atribut seperti itu. Padahal sebelumnya Desti ini di asrama, mungkin karena terlalu ramai makanya ia pindah jadi anak kost," terangnya.
Kekhawatiran lain mencuat tatkala mereka memeriksa akun facebook Desti.
Dalam akun tersebut, Desti mengunggah foto profil siluet wanita bercadar pada 24 Juli lalu dan background facebooknya juga ada gambar pemuda memegang bendera jihad.
"Status terakhirnya berisi ingin mati syahid, pingsan Syahid dan mati syahid. Semuanya tentang perjalanan jihad dan syahid," jelasnya.
Ia pun berinisiatif mendatangi pihak Unsri guna menanyakan apa saja kegiatan Desti selama ini di kampus.
"Saya bertemu dengan kepala prodinya, yakni Sri Sumarni setelah terlebih dahulu kami telepon. Pihak kampus juga sempat menanyakan saya, karena saya ini guru ngaji. Namun saya jelaskan bahwa saya hanya guru ngaji biasa, tidak memiliki ilmu agama yang tinggi. Jadi mana mungkin mempengaruhi anak saya," ujarnya.
Teman-teman Desti pun menceritakan, bahkan buku yang sering dibacanya pun bukan lagi buku PAUD. Melainkan buku tentang Sunnah Rasulullah dan bagaimana jalan jihad.
"Kami khawatir sekali. Semoga saja ia tidak ikut ajaran macam-macam, dan segera pulang dari pon pes tersebut," ungkapnya.