Laporan Wartawan Surya, Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jawa Timur tak menganggap karnaval memperingati HUT Kemerdekaan ke-70 Republik Indonesia di Pamekasan yang mengusung gambar palu arit melanggar aturan.
Kedua pimpinan tertinggi aparat keamanan di Jatim ini menyatakan, gambar palu arit yang muncul dalam karnaval pelajar sekolah menengah pertama di Pamekasan tak terkait isu kebangkitan PKI di Jatim.
"Prinsipnya, mereka itu melaksanakan karnaval. Ceritanya mulai 17 Agustus 45, rentetan peristiwa termasuk di dalamnya pemberontakan PKI, itu melambangkan tahun 1965. Itu (muncul) karena ceritanya itu," tegas Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Sumardi di Gedung Negara Grahadi, Senin (17/8/2015).
Pilihan cerita itu, lanjut Pangdam, ditegaskan dengan aksi teatrikal yang dilakukan para pelajar saat karnaval berlangsung. Mereka memamerkan aksi era penjajahan, kemerdekaan, hingga pemberontakan G30S PKI.
Hal senada ditegaskan Kapolda Jatim, Irjen Anas Yusuf. Ia mengaku polisi telah memeriksa dan meminta keterangan berbagai pihak yang bertanggung jawab atas munculnya gambar palu arit dalam acara karnaval di Pamekasan.
Meski proses pemeriksaan telah dilakukan, Anas menyatakan tidak akan ada yang dikenai sanksi pidana. "Apanya yang dipidana? Wong memang skenarionya (karnaval, red) seperti itu," tegas dia.
Meski demikian, Pangdam dan Kapolda menyatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam jika memang ada gerakan yang ingin membangkitkan lagi PKI di Jatim.
Pascainsiden tersebut, Sumardi menginstruksikan seluruh Kodim se-Jatim lebih berhati-hati dan meneliti izin karnaval yang berpotensi membawa atau menyertakan lambang-lambang yang bertentangan dengan ideologi dan jati diri bangsa.
Gubernur Jatim Soekarwo juga meminta bupati atau wali kota lebih waspada dan hati-hati. "Jangan sampai apa yang terjadi di Pamekasan, terjadi lagi pada karnaval di daerah lain. Semua harus diteliti betul dan diperhatikan dampaknya," ujar dia.
Sabtu (15/8/2015), peserta karnaval dalam perayaan HUT Kemerdekaan ke-70 RI di Kabupaten Pamekasan, Madura, diwarnai munculnya atribut bergambar palu arit berwarna merah, seperti lambang PKI.
Tak hanya gambar palu arit, para peserta karnaval juga membawa poster bergambar tokoh PKI di antaranya Dipo Nusantara Aidit, Letnan Kolonel Untung dan Chairul Saleh.