TRIBUNNEWS.COM.KUPANG- Dua unit pesawat tempur andalan Indonesia berjenis Sukhoi, memantau langsung lokasi perbatasan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia. Pesawat tempur canggih itu muncul di sela latihan tempur hari terakhir antara TNI Angkatan Udara dan tentara Angkatan Udara Australia di Landasan Utama (Lanud) El Tari Kupang, NTT, Rabu (26/8/2015).
Komandan Lanud Eltari Kupang, Kolonel Penerbang Andi Wijaya mengatakan, dua Sukhoi itu sedang melakukan patroli rutin di wilayah NTT. Kemudian, secara kebetulan keberadaan Sukhoi itu bertepatan dengan adanya latihan pesawat tempur antara kedua negara.
“Ada dua unit pesawat tempur Sukhoi hanya melintas kembali ke Makassar, sekalian melintas rendah di Kupang. Dua pesawat Sukhoi itu tidak ikut latihan dan keduanya melintas sekitar pukul 08.45 Wita,” kata Andi.
Menurut Andi, latihan tempur udara bersama antara Indonesia dan Australia, bertujuan untuk menciptakan persabahatan antara Angkatan Udara kedua negara. Latihan ini juga untuk melaksanakan kerja sama taktis operasional pertempuran di udara.
Kupang dipilih sebagai lokasi latihan tempur udara bersama, menurut Andi, untuk menunjukkan bahwa di daerah perbatasan juga tetap dilaksanakan operasi militer dan tetap dijaga dan dikawal ketat oleh TNI.
Sementara itu Komandan Skuaddron III Iswahjudi, Letnan Kolonel Anjar mengatakan, latihan tempur udara yang diberi kode AMX Elang Ausindo 2015, melibatkan 65 personel TNI AU, dan 125 personel AU Australia. Latihan dilakukan dengan melakukan berbagai manuver teknik pengejaran dan pelumpuhan pesawat lawan di udara yang mencoba menyusup masuk daerah otoritas negara tetangga.
Anjar mengatakan, metode latihan yang dilaksanakan dalam latihan tempur udara antara Indonesia dan Australia adalah satu lawan satu (close combet) jarak dekat, dan akan berlanjut menjadi air combat manuvering, dengan dua pesawat melawan satu pesawat. Latihan akan dilaksanakan secara bergantian, yakni satu F-16 TNI AU melawan dua pesawat tempur F-18 Australia.
“Latihan tempur bersama ini merupakan latihan rutin yang dilaksanakan dua tahun sekali. Meskipun program ini masih sama dengan program-program latihan bersama sebelumnya, namun ada berbagai pengalaman baru dalam teknik pertempuran yang diperoleh dalam latihan ini. Karena adanya pergantian personel yang mempunyai pengalaman berbeda," ujar Anjar.( Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)