Tribunnews.com, Surabaya — Model AS (23) mengaku sudah sepekan berada di Surabaya untuk keperluan shooting sebuah film. Selama sepekan itu, AS mengaku sudah tiga kali melayani tamu pria hidung belang dengan tarif short time Rp 8 juta-Rp 10 juta.
"AS mengaku sedang shooting film di Surabaya, tetapi sepekan sudah tiga kali dia melayani tamu," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Matenette, Jumat (4/9/2015).
Kepada polisi, AS mengaku diperkenalkan dengan pembelinya melalui grup media sosial bernama "Princess", yang dikelola mucikari bernama BS, yang kini sedang diburu.
"Masuk di grup Princess itu dia diajak oleh temannya," kata Takdir.
BS yang diduga berada di luar Surabaya adalah mucikari penghubung yang menawarkan AS kepada para pria hidung belang. Posisi BS selalu berpindah.
Selain di Surabaya, dia juga kerap berada di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
"Hari ini posisinya berada di luar Surabaya. Akan terus kami buru," kata Takdir.
AS diamankan seusai melayani tamunya di sebuah hotel di kawasan Jalan Embong Malang, Surabaya, Rabu (2/9/2015) malam.
Saat diamankan, AS dalam kondisi mabuk seusai mengonsumsi narkoba di sebuah tempat hiburan malam.
Selain mengamankan AS, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang tunai lebih dari Rp 12 juta, rekening tagihan hotel, dan alat komunikasi.
Siapa Bosnya ?
Polisi masih mengejar pimpinan Grup Franchise berinisial BS. Grup Franchise ini menjadi tempat bernaung artis AS sejak sebulan lalu. Polrestabes Surabaya menduga BS berada di luar Surabaya.
Artis AS sendiri diciduk polisi dalam penggerebekan di sebuah hotel di Jalan Embong Malang, Rabu (2/9/2015) malam. Saat itu petugas tidak menemukan barang bukti (BB) narkoba meski artis AS dalam keadaan teler.
Inilah yang menyulitkan penyidik menjerat artis AS. “Hanya tes urine yang membuktikan dia terlibat narkoba,” kata Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya, Kompol Wayan Winaya.
Mantan Kapolsek Asemrowo ini mengungkapkan penyidik belum mengetahui asal-usul sabu yang dikonsumsi artis AS. Model majalah dewasa ini hanya mengaku sempat menikmati sabu bersama teman-temannya. Tapi artis AS tidak tahu dari mana sabu itu dibeli.
Karena tidak ada bukti kuat, penyidik Satreskoba mengembalikan artis AS ke penyidik Satreskrim. Pihaknya harus mengumpulkan bukti dulu untuk menjerat artis AS. “Jadi sekarang hanya ditangani Satreskrim. Kasus sabunya masih lidik,” tambahnya.
(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)