News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Rumah Tangga Korban Penipuan SMS

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Penipuan melalui pesan singkat kembali memakan korban.

Kali ini penipuan menimpa seorang ibu rumah tangga, Marwanti (44) warga Kotagede Yogya, menderita kerugian sebesar Rp 8.100.000.

Kronologi berawal saat korban menerima pesan singkat dari seseorang yang mengaku sebagai kakaknya yang bernama Heri yang tinggal di Banjarmasin, Sabtu (5/9) sekitar pukul 08.00.

Kepada korban, Heri mengaku bahwa saat ini bekerja di sebuah perkebunan sawit dan menjadi orang kepercayaan dari atasannya yang bernama Kurniawan.

Selanjutnya, korban mendapat cerita dari Heri bahwa harga pulsa di Yogya lebih murah daripada di Banjarmasin.

Singkat cerita, korban kemudian dikenalkan kepada Kurniawan melalui pesan singkat.

Lalu, Kurniawan meyakinkan korban tentang kebenaran harga pulsa yang diceritakan Heri sebelumnya. Korban kemudian diminta untuk mentransfer pulsa ke 100 nomer telepon genggam milik karyawannya dengan nominal Rp 100 ribu untuk setiap nomer telepon.

Saat itu Kurniawan menjanjikan korban akan mengembalikan Rp135.000 untuk setiap Rp100.000.

Yakin bahwa yang SMS merupakan atasan dari kakaknya, korban mendatangi tempat penjualan pulsa, Minggu (6/9) Sekitar pukul 09.00 di daerah Danurejan Yogya.

Korban membeli pulsa sebanyak lima juta rupiah dan dikirimkan ke 50 nomer telepon yang sebelumnya sudah diberikan Kurniawan.

Kemudian korban membeli lagi pulsa sebanyak lima juta rupiah yang akan dikirimkan ke 50 nomer telepon berikutnya. Namun, setelah pengiriman urutan ke 31, korban menyadari bahwa dirinya telah ditipu.

Korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Danurejan.

Kanit Reskrim Polsek Danurejan, Iptu Suwandi, Senin (7/8), membenarkan adanya kejadian tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penipuan tersebut.

"Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jangan mudah percaya, cek dulu kebenarannya jangan gegabah dalam mengambil keputusan," pungkasnya. (tribunjogja.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini