Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Terdorong ingin tetap hidup, Zaini meladeni seorang pria misterius yang mengayunkan celurit ke arahnya. Ia sempat mengindar, tapi pinggang kirinya terkena sabetan dan luka menganga sepanjang 10 sentimeter.
Penjual ikan tongkol di Pasar Larangan itu tak sempat mengidentifikasi pelaku. Pembacokan yang mengancam nyawanya berlangsung cepat, tak lama azan Subuh berkumandang, tapi pasar sudah ramai oleh pembeli, Selasa (8/9/2015).
Saban hari, pria asal Sampang, Madura, menjual ikan tongkoldi Pasar Larangan. Ia bermukim di sebuah indekos di Tenggulunan, Candi. Ia diserang pria tak dikenal saat menurunkan ikan tongkol yang hendak ia jual.
“Saya sendiri sampai tidak tahu ciri-ciri pembacok itu,” cerita Zaini.
Pelaku langsung kabur usai melukai Zaini. Tapi korban mampu bangkit dan pedagang lain lekas melarikannya ke Rumah Sakit Delta Surya. Karena luka sabetan itu, Zaini harus menjalani operasi.
Sejumlah saksi di Pasar Larangan sudah dimintai keterangan oleh personel Reskrim Polsek Candi. Petugas masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi terkait ciri-ciri pelaku pembacokan.
“Kami juga mendalami motif dan hubungan korban dengan teman-temannya beberapa waktu belakangan. Ada dugaan asmara. Tapi itu masih dugaan. Petunjuk awal kami temukan adalah celurit pelaku yang ditemukan di lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Candi Kompol Eko.
Zaini mengaku tidak memiliki masalah dengan siapa pun belakangan ini. Ia pun tak pernah bermasalah dengan pembeli ikannya atau sesama pedagang pasar. Ia bingung apa salahnya sehingga jadi sasaran pembacokan.