TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar–Herman Suherman mengusung tagline nyunda, nyantri, nyakola dalam kampanye mereka.
Ketua Tim Pemenangan Irvan-Herman Ade Barkah Surahman mengatakan label nyunda, nyantri, nyakola sudah terlihat dari sosok keduanya.
Label tersebut juga terlihat pada visi dan program yang diusung kandidat nomor dua ini. Ade menjanjikan, label tersebut juga menjadi tujuan yang akan dibentuk nanti, masyarakat Cianjur menjadi lebih nyunda, nyantri, dan nyakola.
“Keduanya asli Sunda, urang Cianjur dan besar di sini, sudah jelaskan? Begitu juga dengan visi misi dan program keagamaan yang tertuang dalam Insan Rabbani Mandiri. Ini adalah harapan agar nanti rakyat Cianjur terus mengangkat budaya sunda, lebih agamis, dan lebih berpendidikan untuk hidup lebih sejahtera,” kata Ade Barkah dalam rilis pers, Jumat (18/9/2015).
Ade menjelaskan, pasangan yang diusung dan didukung oleh Partai Golkar, PKB, dan PBB secara tidak langsung sudah menunjukkan identitas dan kepeduliannya terhadap budaya sunda saat deklarasi damai Minggu (13/9/2015), lewat cara berpakaian adat Sunda.
“Kami ini orang sunda, tentu harus kami yang melestarikan dan mengangkat budaya sunda. Ini soal ruh dan jiwa kita urang sunda. Optimalisasi tiga pilar budaya ngaos, mamaos, maen po, menjadi fokus. Coba bayangkan, ketika kita mendengar denting petikkan kecapi dimainkan, indah, dan membuat jiwa kita tenang. Hidup penuh rasa, seperti kata orang tua kita yang mengajarkan arti filosofi mamaos,” kata Ade Barkah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur.
Keterangan pers juga menyertakan pendapat Sekretaris tim Pemenangan Irvan-Herman Lepi Firmansyah. Menurutnya, label nyunda, nyantri, nyakola, terlihat jelas pada dua program keagamaan serta pendidikan dan budaya.
Pada program keagamaan, pasangan Irvan-Herman bertekad nanti ketika terpilih Cianjur harus menjadi kota pencetak penghafal (hafiz) Alquran. Lembaga-lembaga tahfiz akan semakin banyak didirikan, serta mendukung dan memfasilitasi bagi pesantren-pesantren dalam program tahfiz.
“Mencetak seribu hafiz Alquran, memfasilitasi 1.000 madrasah diniyah takmiliyah, dan pendidikan Alquran , serta pemberdayaan pondok pesantren. Bayangkan jika, dalam satu rumah ada satu anak penghafal Alquran, maka saudara kandung dan orang tuanya juga akan belajar menghapal Alquran. Bisa bayangkan karomah dan keberkahan yang Allah akan berikan kepada kita semua. Tentu lambat laun kita semua berusaha untuk hidup lebih relijius,” kata Lepi menerangkan janji pasnagan tersebut.
Pada program pendidikan, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menuturkan, terlihat dukungan dan keinginan pasangan Irvan-Herman untuk meningkatkan kualitas pendidikan warga Cianjur.
Menurutnya, ada dua hal yang akan dituju dalam program pendidikan ini, yaitu tersedia dan meningkatnya fasilitas lembaga pendidikan di Kabupaten Cianjur. Kemudian meningkatnya kualitas pendidikan dan semua orang bisa sekolah.
“Pasangan Irvan-Herman juga bertekad agar Cianjur memiliki perguruan tinggi negeri. Guru juga menjadi perhatian dengan gerakan sayang guru dari pasanganIrvan-Herman. Guru adalah orang tua di sekolah, dan mereka harus sejahtera. Begitu juga dengan beasiswa atau bantuan pendidikan bagi yang tidak mampu, agar anak-anak mereka bisa sekolah hingga jenjang lebih tinggi,” kata Lepi.