News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabut Asap

Dampak Asap, Penumpang Maskapai Beralih ke Bus

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabut asap pekat terlihat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (14/9/2015). Provinsi Riau kini berstatus darurat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan melihat kondisi kualitas udara di Riau yang sudah lebih dari dua pekan berada pada level berbahaya.

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -  Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau mengatakan selama asap melanda kawasan tersebut, penumpang bus travel tujuan Padang, Provinsi Sumatera Barat mengalami peningkatan hingga 15 persen.

"Ada peningkatan sekitar 10-15 persen per hari dibanding hari biasa, khusus tujuan Padang atau kembali," kata Ketua Organda Kota Pekanbaru, Syaiful Alam di Pekanbaru, Senin (21/9).

Ia menjelaskan, peningkatan penumpang dari Pekanbaru tujuan Padang disebabkan karena tidak terdapat kepastian operasional Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, sehingga calon penumpang pesawat pilih alternatif.

Alternatif itu yakni melalui Bandara Internasional Minangkabau Padang yang merupakan bandara terdekat dengan menempuh perjalanan darat sekitar tujuh jam dari Pekanbaru.

"Berangkat malam, pagi dia sudah sampai dan langsung terbang. Ada yang berangkat pagi. Kalau dia berangkat jam 8.00 WIB, masih bisa dapat pesawat sore," katanya.

Syaiful berujar, saat ini para calon penumpang berbagai maskapai baik rute domestik atau internasional tidak lagi merasa khawatir dengan tiket pesawat dan perjalanan darat yang ditempuh relatif bebas macet atau hambatan.

"Kalau tiket, dari Pekanbaru mereka sudah pesan atau beli karena sudah online. Jadi dia sudah tahu jadwal keberangkatan dan jam berapa harus sudah berada di bandara Minangkabau," ucapnya.

PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebut, saat ini rata-rata maskapai mengubah jadwal penerbangan karena asap akibat kebakaran lahan dan hutan.

"Sejak 2 September lalu, sebagian besar maskapai reschedule (ubah jadwal) terbang dari pagi jadi siang hari," papar Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi AP II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus.

Setiap harinya, tidak kurang dari 60 kali pesawat mendarat dan terbang di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional. Seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini